Simulasi Soal Olimpiade Fisika SMA Standar IPhO : 2025 (8)
Daftar Isi
Soal 1
Sebuah cakram homogen bermassa \( M \) dan berjari-jari \( R \) dapat berputar bebas di atas meja licin (tanpa gesekan). Pada tepi cakram, terpasang sebuah kait tempat mengikat tali (pada jarak \( R \) dari pusat). Ujung tali yang lain ditarik mendatar dengan gaya konstan \( F \).
Asumsikan tali tidak melar dan selalu berada pada arah horizontal melewati tepi cakram. Tentukan percepatan translasi pusat massa cakram dan percepatan sudut cakram. Tunjukkan bahwa, untuk nilai \( F \) tertentu, cakram tidak hanya berputar tetapi juga memiliki gerak translasi. Berapa percepatan pusat massanya dalam fungsi \( F, M, \) dan \( R \)?
Abaikan semua gaya gesekan, termasuk pada sumbu rotasi cakram, dan anggap meja benar-benar licin. Berikan jawaban Anda dalam bentuk besaran yang mudah ditafsirkan, seperti \( a_{CM} \) untuk percepatan pusat massa dan \( \alpha \) untuk percepatan sudut.
Lihat PembahasanSoal 2
Sebuah bingkai persegi (loop konduktor) berukuran sisi \( L \) bergerak dengan kecepatan konstan \( v \) memasuki suatu daerah yang memiliki medan magnet seragam \( B \) tegak lurus bidang bingkai (arah ke dalam bidang gambar). Bingkai memiliki hambatan total \( R \).
Setengah bagian bingkai pada awalnya berada di luar medan magnet, lalu perlahan-lahan memasuki daerah medan hingga seluruh bingkai berada di dalam medan. Setelah itu, bingkai terus bergerak keluar hingga kembali seluruhnya ke luar medan.
(a) Lukiskan grafik arus induksi terhadap posisi bingkai (atau terhadap waktu).
(b) Hitung total muatan yang mengalir di bingkai selama proses “masuk†dan “keluar†medan. Tunjukkan bahwa muatan total (dihitung secara aljabar) bisa berbeda tanda tergantung fase proses.
Abaikan induksi diri (self-inductance) bingkai dan efek tepi medan. Anggap \( B \) seragam hanya pada daerah tertentu (lebar yang memadai), dan nol di luar daerah itu.
Lihat PembahasanSoal 3
Sebuah pipa organ terbuka pada kedua ujungnya memiliki panjang \( L \). Dalam pipa itu terbentuk gelombang stasioner udara dengan jumlah perut (antinodes) tertentu. Jika kecepatan bunyi di udara adalah \( v \), frekuensi resonansi ke-\( n \) pipa terbuka dapat ditulis:
\[ f_n = \frac{n \, v}{2L}, \quad n = 1,2,3,\ldots \]
Namun, ketika suhu udara meningkat sebesar \( \Delta T \), diketahui kecepatan bunyi berubah menurut \( v' = v + \alpha \Delta T \) (dengan \( \alpha \) adalah konstanta). Hal ini menyebabkan pola gelombang stasioner mengalami perubahan fase.
Tunjukkan bagaimana frekuensi alami pipa organ berubah akibat kenaikan suhu ini, dan perkirakan berapa besar perubahan panjang efektif pipa (dilihat dari persamaan resonansi) meski pipa secara fisik tidak memuai signifikan. Berikan jawaban dalam orde \( \alpha \Delta T \) relatif terhadap \( v \).
Lihat PembahasanSoal 4 (Eksperimen)
Anda hendak mengukur tegangan permukaan (surface tension) air menggunakan metode cincin (ring method). Anda memiliki cincin logam tipis berbentuk lingkaran sempurna berdiameter \( D \), massa cincin \( m \), dan neraca pegas yang sensitif.
Prosedur:
- Cincin dicelupkan horizontal ke permukaan air, kemudian diangkat perlahan sehingga film air menempel pada cincin.
- Massa efektif yang terbaca di neraca bertambah dari \( m \) menjadi \( m_{ef} \) karena gaya tegangan permukaan menarik cincin.
- Pada saat cincin lepas dari permukaan, selisih massa \( (m_{ef} - m) \) dapat dihubungkan dengan tegangan permukaan air.
Asumsikan koefisien tegangan permukaan air \( \gamma \) konstan dan efek kapilaritas lain dapat diabaikan. Bagaimana Anda mengekspresikan \( \gamma \) dalam fungsi \( (m_{ef}-m)g \) dan diameter cincin \( D \)? Mengapa perlu diperhitungkan dua sisi film air pada cincin?
Catatan: Permukaan air “menempel†pada cincin baik di sisi dalam maupun sisi luar cincin.
Lihat PembahasanSoal 5 (Eksperimen)
Anda berencana mengukur koefisien konduksi panas \( k \) untuk sebuah batang logam silindris. Anda memiliki susunan:
- Batang logam panjang \( L \), luas penampang \( A \), koefisien konduksi panas \( k \) (yang ingin diukur).
- Ujung kiri batang dipanaskan oleh sumber suhu tinggi \( T_H \), ujung kanan dihubungkan ke reservoir suhu rendah \( T_C \).
- Beberapa termometer ditempatkan di sepanjang batang untuk memonitor gradien suhu.
Setelah sistem mencapai keadaan tunak (steady state), perbedaan suhu diukur sebagai fungsi posisi. Aliran kalor stabil melewati batang dengan laju \( Q/t \). Bagaimana Anda menentukan \( k \) menggunakan hasil pengukuran perbedaan suhu per satuan panjang, dan fluks kalor? Diskusikan pula faktor-faktor ketidakpastian yang mungkin muncul.
Lihat PembahasanPembahasan
Pembahasan Soal 1
Kita analisis gaya-gaya pada cakram. Gaya \( F \) bekerja pada tepi cakram, menghasilkan:
-
Translasi pusat massa (CM) dengan percepatan \( a_{CM} \):
Hukum II Newton pada arah horizontal: \[ F = M \, a_{CM}. \] Sehingga \[ a_{CM} = \frac{F}{M}. \] -
Rotasi terhadap CM:
Momen gaya tentang pusat cakram adalah \( \tau = F \times R \). Momen inersia cakram homogen (rotasi tentang sumbu pusat) adalah \( I = \frac{1}{2}MR^2 \). Dengan Hukum II Rotasi: \[ \tau = I \alpha \implies F R = \frac{1}{2} M R^2 \alpha \implies \alpha = \frac{2F}{M R}. \]
Dari sini jelas cakram melakukan translasi dan rotasi sekaligus. Tidak terjadi selip atau hambatan karena meja licin dan tidak ada gaya gesek yang menahan gerakan rotasi. Percepatan pusat massanya:
\[ a_{CM} = \frac{F}{M}, \quad \alpha = \frac{2F}{M R}. \]
Untuk nilai \( F \) tertentu, cakram akan terus memperoleh kecepatan linier meningkat (gerak dipercepat) dan juga kecepatan sudut yang bertambah seiring waktu.
Kembali ke SoalPembahasan Soal 2
(a) Saat bingkai memasuki medan magnet, fluks magnetik meningkat sehingga timbul GGL induksi (emf) dan arus induksi yang arah arusnya menentang perubahan fluks (Hukum Lenz). Saat bingkai sepenuhnya di dalam medan, perubahan fluks berhenti, arus induksi menjadi nol. Ketika bingkai keluar medan, fluks menurun, sehingga arus berbalik arah. Grafik arus \( I \) terhadap waktu atau posisi akan berbentuk pulsa positif (saat masuk) dan pulsa negatif (saat keluar), dengan nol di saat bingkai berada seluruhnya di dalam medan (tanpa perubahan fluks).
(b) GGL induksi \( \varepsilon = -\frac{d\Phi}{dt} \), dengan \( \Phi = B \times (\text{luas terinduksi}) \). Jika kecepatan bingkai konstan \( v \), maka laju perubahan luas adalah \( L \times v \) (karena sisi bingkai \( L \) memasuki/leaving medan).
Total muatan yang mengalir selama proses masuk:
\[ q_{masuk} = \int I \, dt = \int \frac{\varepsilon}{R} \, dt = \frac{1}{R} \int \varepsilon \, dt = \frac{1}{R} \int -\frac{d\Phi}{dt} \, dt = -\frac{1}{R} (\Phi_{akhir} - \Phi_{awal}). \]
Saat bingkai masuk, \( \Phi \) berubah dari 0 menjadi \( B L^2 \) (ketika bingkai seluruhnya masuk). Hasilnya:
\[ q_{masuk} = -\frac{1}{R} ( B L^2 - 0 ) = -\frac{B L^2}{R}. \] (Tanda negatif menandakan arah arus tertentu.)
Saat bingkai keluar, fluks berkurang dari \( B L^2 \) menjadi 0, sehingga
\[ q_{keluar} = -\frac{1}{R} ( 0 - B L^2 ) = \frac{B L^2}{R}. \]
Total muatan masuk dan keluar memiliki besaran sama, tetapi arah (tanda) berlawanan. Hal ini konsisten dengan adanya dua “pulsa†arus yang berlawanan arah pada proses masuk dan keluar.
Kembali ke SoalPembahasan Soal 3
Frekuensi alami pipa terbuka orde \( n \):
\[ f_n = \frac{n v}{2L}. \]
Jika suhu naik \( \Delta T \) dan \( v' = v + \alpha \Delta T \), maka frekuensi berubah menjadi:
\[ f_n' = \frac{n (v + \alpha \Delta T)}{2L}. \]
Perubahan relatif frekuensi adalah:
\[ \frac{\Delta f_n}{f_n} = \frac{f_n' - f_n}{f_n} = \frac{(v + \alpha \Delta T) - v}{v} = \frac{\alpha \Delta T}{v}. \]
Kita dapat menafsirkannya seperti seakan-akan panjang efektif pipa berubah menjadi \( L' \) sehingga \( f_n' = \frac{n v}{2 L'} \). Dengan membandingkan, \[ \frac{1}{L'} = \frac{1}{L} \left(1 + \frac{\alpha \Delta T}{v}\right), \] atau kira-kira \[ L' = L \left(1 - \frac{\alpha \Delta T}{v}\right) \] untuk \( \alpha \Delta T \ll v \). Ini menunjukkan efek efektif “penyingkatan†panjang resonansi karena kecepatan bunyi bertambah. Secara fisik, pipa tidak memendek; namun secara akustik, panjang resonansi berkurang karena bunyi merambat lebih cepat.
Kembali ke SoalPembahasan Soal 4 (Eksperimen)
Gaya tambahan yang terukur pada neraca adalah \( \Delta F = (m_{ef} - m) g \). Gaya ini berasal dari tegangan permukaan yang bekerja pada keliling cincin. Karena ada dua sisi (luar dan dalam) cincin yang bersentuhan dengan film air, panjang total garis kontak adalah \( 2 \times \pi D \) (dengan \( D \) adalah diameter, maka keliling \( \pi D \) tetapi dikali 2 sisi).
Gaya tegangan permukaan total adalah:
\[ F_{surface} = 2 \, \gamma \times (\text{keliling cincin}) = 2 \, \gamma \, (\pi D). \]
Di sini faktor 2 pertama adalah karena dua sisi film (bagian dalam dan luar cincin). Dengan menyamakan \( F_{surface} \) dengan \( \Delta F \), kita peroleh:
\[ 2 \, \gamma \, (\pi D) = (m_{ef} - m) g \quad \implies \quad \gamma = \frac{(m_{ef} - m) \, g}{2\,\pi\, D}. \]
Inilah alasan mengapa dua sisi film air harus diperhitungkan; film menempel di sisi luar dan sisi dalam lingkaran, sehingga total gaya adalah dua kali lipat dari sekadar \( \gamma \times \text{keliling} \).
Kembali ke SoalPembahasan Soal 5 (Eksperimen)
Pada keadaan tunak, laju aliran kalor \( Q/t \) konstan di sepanjang batang. Hukum konduksi panas Fourier menyatakan:
\[ \frac{Q}{t} = k \, A \, \frac{\Delta T}{\Delta x}, \]
di mana \( \Delta T \) adalah beda suhu yang diukur pada selang panjang \( \Delta x \). Untuk keseluruhan batang dengan panjang \( L \), bisa saja \( \Delta T = T_H - T_C \). Dari pengukuran \( Q/t \) (misalnya dengan mengetahui daya kalor masuk dari sumber panas yang terjaga konstan) dan gradien suhu, kita dapat menghitung:
\[ k = \frac{(Q/t) \, \Delta x}{A \, \Delta T}. \]
Jika menggunakan jarak penuh \( L \) dengan selisih suhu total \( T_H - T_C \), rumusnya menjadi:
\[ k = \frac{(Q/t) \, L}{A \, (T_H - T_C)}. \]
Ketidakpastian yang mungkin muncul meliputi:
- Ketidakpastian pengukuran fluks kalor (Q/t), karena kebocoran panas ke lingkungan.
- Distribusi suhu tidak benar-benar linear, terutama jika ada perpindahan panas ke udara sekitar.
- Ketidakakuratan pengukuran suhu, terutama pada termometer yang dipasang.
- Variasi luas penampang batang atau ketidakteraturan material.
Baca Juga :