Simulasi Soal Olimpiade Fisika SMA Standar IPhO : 2025 (7)

Daftar Isi

Soal 1

Sebuah pendulum sederhana (massa dianggap sebagai titik, tali ringan dan tidak mulur) diikat pada langit-langit. Panjang tali adalah L. Pendulum ditarik menyimpang dari posisi vertikalnya dengan sudut awal kecil \( \theta_0 \), kemudian dilepaskan tanpa kecepatan awal.

Misalkan pada sudut simpangan \( \theta \) tertentu, tali tiba-tiba terpotong sehingga massa bergerak sebagai proyektil. Titik potong tali berada pada ketinggian \( h \) dari titik terendah ayunan (patokan energi). Dengan mengabaikan gesekan udara, tentukan jarak horizontal yang ditempuh massa sebelum menyentuh lantai, yang berada pada jarak vertikal \( H \) di bawah titik terendah ayunan.

Titik Gantung

Berikan jawaban Anda dalam fungsi \( L \), \( H \), \( h \), dan sudut awal \( \theta_0 \). Asumsikan sudut \( \theta_0 \) cukup kecil sehingga dapat menggunakan pendekatan energi potensial \( mgh \) tanpa perlu mempertimbangkan perubahan ketinggian yang sangat detail.

Lihat Pembahasan

Soal 2

Suatu rangkaian listrik tertutup terdiri atas sebuah induktor dengan induktansi \( L \), sebuah kapasitor dengan kapasitansi \( C \), dan sebuah resistor dengan hambatan \( R \) tersusun seri. Rangkaian dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik berfrekuensi sudut \( \omega \) dan amplitudo tegangan \( V_0 \).

Jika tegangan sumber diubah-ubah frekuensinya mulai dari sangat rendah hingga sangat tinggi, tunjukkan:

  1. Bagaimana frekuensi sudut resonansi \( \omega_r \) didefinisikan untuk \( L \) dan \( C \)?
  2. Bagaimana nilai fasor arus maksimum yang mungkin melewati rangkaian tersebut, serta pada frekuensi berapa arus maksimum terjadi jika \( R \) tidak nol?
  3. Berapa faktor daya (power factor) rangkaian tepat pada kondisi resonansi?

Lihat Pembahasan

Soal 3

Sebuah balok bermassa \( m \) diletakkan pada bidang miring licin dengan sudut \( \alpha \) terhadap bidang horizontal. Balok diberi kecepatan awal mendatar \( v_0 \). Sisi atas bidang miring disambungkan dengan dinding tegak, sehingga balok dapat bertumbukan elastis sempurna dengan dinding (tanpa kehilangan energi).

Tunjukkan bahwa gerakan balok pada arah horizontal dan vertikal dapat dipandang sebagai superposisi gerak harmonik sederhana (pada arah tegak lurus bidang miring) dan gerak bolak-balik (karena tumbukan elastis) pada arah sejajar bidang miring. Temukan periode efektif gerak balok hingga ia kembali ke posisi awal dengan kecepatan yang sama (satu siklus gerak lengkap).

Lihat Pembahasan

Soal 4 (Eksperimen)

Anda memiliki silinder logam berongga yang dapat diisi dengan cairan berbeda. Anda ingin menentukan koefisien gesekan fluida (viskositas) cairan tersebut dengan metode aliran laminar di dalam pipa vertikal. Desain eksperimen Anda adalah sebagai berikut:

  • Sebuah pipa kaca vertikal panjang \( L \) dan luas penampang \( A \) diketahui.
  • Silinder logam berdiameter sedikit lebih kecil dari diameter dalam pipa, sehingga dapat jatuh bebas dengan kecepatan terminal \( v_t \).
  • Ukur waktu \( t \) yang dibutuhkan silinder untuk mencapai kecepatan terminal setelah dimasukkan ke dalam pipa berisi cairan.

Diberikan massa silinder \( m \), percepatan gravitasi \( g \), dan kerapatan cairan \( \rho \). Perkirakan:

  1. Bagaimana Anda menentukan kecepatan terminal \( v_t \) dari pengukuran waktu dan jarak?
  2. Bagaimana cara menghitung koefisien viskositas \( \eta \) menggunakan hukum Stokes atau model aliran laminar yang sesuai?
  3. Diskusikan ketidakpastian pengukuran yang paling signifikan dalam eksperimen ini.

Lihat Pembahasan

Soal 5 (Eksperimen)

Anda melakukan percobaan untuk mengukur kapasitansi udara dari dua pelat logam sejajar berukuran \( A \) yang dipisahkan oleh jarak \( d \). Anda tidak memiliki kapasitormeter, tetapi Anda memiliki osiloskop dan rangkaian RC sederhana. Konstruksi percobaan:

  • Sambungkan kedua pelat seperti kapasitor ke sebuah resistor \( R \) secara seri.
  • Pasangkan sumber tegangan arus searah (DC) lalu matikan sumber tegangan secara mendadak.
  • Ukur tegangan pada kapasitor saat peluruhan muatan dengan osiloskop.

Dari data peluruhan tegangan \( V(t) \) terhadap waktu, tentukan:

  1. Bagaimana Anda mengekstrak nilai kapasitansi \( C \) udara dari plot semilog \( V(t) \)?
  2. Bandingkan nilai \( C \) yang Anda peroleh dengan rumus teoritis \( C = \frac{\varepsilon_0 A}{d} \). Bagaimana faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan hasil?

Lihat Pembahasan

Pembahasan

Pembahasan Soal 1

Kita analisis energi pada pendulum hingga titik tali terpotong, lalu massa bergerak sebagai proyektil. Misal titik terendah pendulum sebagai acuan energi potensial \( U = 0 \). Ketika pendulum ditarik dengan sudut kecil \( \theta_0 \) dan panjang pendulum \( L \), ketinggian maksimum massa terhadap titik terendah adalah kira-kira \( \Delta h \approx L(1 - \cos\theta_0) \), namun untuk sudut sangat kecil, dapat disederhanakan lagi menjadi \( \Delta h \approx \frac{1}{2} L \theta_0^2 \) (jika \( \theta_0 \) sangat kecil).

Saat pendulum melewati titik potong tali (dengan ketinggian \( h \) di atas titik terendah), energi kinetiknya adalah

\[ K = mg\bigl(\Delta h - h\bigr). \]

Kecepatan massa tepat saat tali terpotong menjadi

\[ v = \sqrt{2g(\Delta h - h)}. \]

Vektor kecepatan ini arah tangensial lintasan pendulum pada momen itu (kira-kira horizontal jika \( \theta_0 \) dan \( h \) tidak terlalu besar, tetapi pada umumnya membentuk sudut tertentu dengan horizontal). Untuk menyederhanakan, misalkan komponen horizontal dominan (atau kita ketahui persis sudut kecepatan dengan horizontal). Asumsikan di soal bahwa kecepatan dominan arah horizontal ketika tali terpotong.

Setelah terpotong, massa melakukan gerak parabola dengan kecepatan awal \( v \) mendatar dan tinggi awal \( h \) (di atas titik terendah) + jarak \( H \) di bawah titik terendah hingga lantai = total ketinggian jatuh \( h + H \). Waktu jatuh

\[ t = \sqrt{\frac{2 (h + H)}{g}}. \]

Sehingga jarak horizontal yang ditempuh

\[ x = v \cdot t = \sqrt{2g(\Delta h - h)} \,\sqrt{\frac{2 (h + H)}{g}} = 2\sqrt{(\Delta h - h)(h + H)}. \]

Dengan \( \Delta h \) tergantung pada \( L \) dan \( \theta_0 \) (untuk sudut kecil), kita dapat mengekspresikannya lebih lanjut. Jika \( \Delta h = L - \sqrt{L^2 - (L\theta_0)^2/2} \) (atau pendekatan kecil lainnya), hasil akhirnya dapat ditulis sebagai fungsi \( L, \theta_0, h, H \).

Dengan demikian, jawaban ringkasnya: \( x = 2\sqrt{(\Delta h - h)(h + H)} \), di mana \( \Delta h \) adalah ketinggian awal maksimum pendulum (tergantung \( L \) dan \( \theta_0 \)).

Kembali ke Soal

Pembahasan Soal 2

  1. Frekuensi sudut resonansi:
    Untuk rangkaian LC ideal, resonansi dicapai ketika reaktansi induktif \( X_L = \omega L \) sama dengan reaktansi kapasitif \( X_C = \frac{1}{\omega C} \). Maka \[ \omega_r = \frac{1}{\sqrt{LC}}. \]
  2. Arus maksimum:
    Pada kondisi resonansi dalam rangkaian RLC seri yang tidak ideal (ada R), arus maksimum terjadi dekat frekuensi sudut \( \omega_r \), tetapi karena adanya R, frekuensi sebenarnya untuk arus maksimum adalah \[ \omega_{max} = \sqrt{\frac{1}{LC} - \frac{R^2}{2L^2}}. \] (Jika \( R \) sangat kecil, ini mendekati \( \omega_r \).) Amplitudo arus maksimum adalah \[ I_{max} = \frac{V_0}{R}. \] (di sekitar resonansi, karena impedansi induktif dan kapasitif saling meniadakan).
  3. Faktor daya di resonansi:
    Pada resonansi, impedansi rangkaian menjadi real dan minimal (hanya \( R \) murni). Faktor daya (\mathrm{pf}) didefinisikan sebagai \( \cos\phi \), dengan \( \phi \) adalah perbedaan fase tegangan dan arus. Di resonansi, \( \phi = 0 \), sehingga \[ \mathrm{pf} = 1. \]
Kembali ke Soal

Pembahasan Soal 3

Balok bermassa \( m \) pada bidang miring (sudut \( \alpha \)) dipengaruhi gravitasi (arah vertikal) dan reaksi normal (tegak lurus bidang miring). Gerakan horizontal dibatasi oleh dinding tegak yang terletak di ujung atas bidang miring.

Proyeksi gerak balok dapat dipecah menjadi:

  • Gerakan tegak lurus bidang miring (mirip gerak harmonik jika permukaan licin dan balok tetap menekan bidang dengan komponen beratnya). Periodenya dipengaruhi komponen gravitasi yang menekan balok ke bidang.
  • Gerak sejajar bidang miring (termasuk tumbukan elastis dengan dinding). Karena tumbukannya elastis dan gesekan diabaikan, balok akan memantul dengan kecepatan yang sama berlawanan arah.

Bila kita telusuri satu siklus lengkap, balok akan kembali ke posisi awal dengan kecepatan yang sama. Periode total adalah \( T \) yang merupakan gabungan “waktu gerak harmonik” (mengikuti komponen normal) dan “waktu bolak-balik sejajar bidang miring”. Dengan analisis detail (menggunakan diagram gerak dua dimensi), dapat diperoleh bahwa:

\[ T = 2\pi \sqrt{\frac{L_{\perp}}{g_{\perp}}} = 2\pi \sqrt{\frac{m}{k_{ef}}} \] (untuk suatu konstanta \( k_{ef} \) efektif yang merepresentasikan “gaya pemulih” normal pada balok) bersamaan dengan waktu untuk bolak-balik sejauh \( d \) di sepanjang bidang miring yang dipantulkan elastis. Dengan superposisi (dan karena periodik), akhirnya dapat dikombinasi menjadi satu nilai \( T \) yang memenuhi keserasian kedua gerak.

Intinya, gerak balok dapat dianggap gabungan gerak harmonik sederhana (normal ke bidang) dan gerak bolak-balik sejajar bidang (karena tumbukan elastis). Perhitungan detail akan menunjukkan bahwa periode penuh bergantung pada \( \alpha \) dan \( v_0 \) sedemikian rupa sehingga setelah satu periode, posisi dan kecepatan balok kembali identik.

Kembali ke Soal

Pembahasan Soal 4 (Eksperimen)

  1. Menentukan kecepatan terminal \( v_t \):
    Dengan memplot posisi atau kecepatan silinder terhadap waktu, kita dapat menemukan saat ketika laju perubahan kecepatan mendekati nol. Misalkan setelah waktu \( t \), kecepatannya hampir konstan. Jika panjang pipa \( L \) cukup besar, kita dapat mengukur waktu tempuh silinder di bagian lintasan akhir (ketika kecepatannya sudah konstan). Sehingga \( v_t \) = \frac{\Delta x}{\Delta t} \) untuk segmen akhir tersebut.
  2. Menghitung koefisien viskositas \( \eta \):
    Jika diasumsikan gaya gesek fluida mengikuti hukum Stokes (misal \( F_{drag} = 6\pi \eta r v \) untuk bola) atau model laminar serupa, pada kecepatan terminal gaya tarik gravitasi sama dengan gaya hambatan fluida ditambah gaya apung. Jika massa silinder \( m \) dan radius efektif \( r \), maka \[ mg - \rho V g = 6\pi \eta r v_t, \] di mana \( V \) adalah volume silinder yang tercelup. Dari persamaan ini dapat ditentukan \( \eta \). Tentu detailnya menyesuaikan bentuk geometri silinder dan model aliran.
  3. Ketidakpastian utama:
    Ketidakpastian paling signifikan biasanya pada pengukuran \( v_t \) (apakah sudah mencapai terminal atau belum), pengukuran \( r \) silinder (geometri real?), dan asumsi aliran laminar (Reynolds number harus dipastikan kecil). Apabila \( v_t \) tidak benar-benar tercapai, maka hasil \( \eta \) akan meleset.
Kembali ke Soal

Pembahasan Soal 5 (Eksperimen)

  1. Menentukan kapasitansi \( C \) dari peluruhan RC:
    Dalam rangkaian RC, tegangan kapasitor \( V(t) \) saat peluruhan mengikuti \[ V(t) = V_0 e^{-\frac{t}{RC}}. \] Dengan memplot \( \ln(V) \) terhadap \( t \), kita dapatkan garis lurus dengan gradien \( -\frac{1}{RC} \). Sehingga \[ C = -\frac{1}{R \cdot \text{gradien}}. \]
  2. Perbandingan dengan rumus teoritis \( C = \frac{\varepsilon_0 A}{d} \):
    Nilai yang diukur mungkin tidak persis sama karena:
    • Gangguan tepi (edge effects) pada kapasitor pelat sejajar.
    • Ketidakrataan jarak \( d \) antara pelat.
    • Kehadiran kelembapan udara, kotoran, atau ruang sekitar yang menyebabkan perubahan permitivitas efektif.
    • Pengukuran resistansi \( R \) atau tegangan awal \( V_0 \) yang tidak akurat.
Kembali ke Soal

Baca Juga :