Simulasi Contoh Soal Olimpiade Fisika OSN SMA : 2025 (8)
Soal 1
Sebuah peluru ditembakkan dari permukaan tanah dengan sudut elevasi tertentu dan kecepatan awal v. Faktor hambatan udara diabaikan. Diketahui bahwa peluru tersebut mencapai ketinggian maksimum H dan jarak horizontal maksimum R. Tunjukkan bahwa rasio antara R dan H hanya bergantung pada sudut elevasi tersebut, dan tentukan nilai sudut elevasi yang memaksimalkan rasio R/H!
Lihat PembahasanSoal 2
Sebuah silinder pejal homogen dengan massa M dan jari-jari R dilepaskan dari puncak bidang miring licin (tanpa gesekan) dengan sudut kemiringan θ terhadap horizontal. Silinder tersebut dihubungkan dengan benang tak bermassa yang dililitkan di sekelilingnya, sehingga silinder bisa menggelinding tertahan tanpa tergelincir. Hitung percepatan translasi pusat massanya dan tegangan benang tersebut!
Lihat PembahasanSoal 3
Planet fiktif X mengorbit bintang jauh dengan periode T. Jari-jari orbitnya r. Misalkan massa bintang adalah M, dan massa planet dapat diabaikan dibanding massa bintang. Gunakan hukum gravitasi Newton dan hukum gerak melingkar beraturan untuk menurunkan hubungan antara T dan r, serta nyatakan konstanta yang terlibat!
Lihat PembahasanSoal 4
Sebuah mesin Carnot bekerja di antara reservoir suhu tinggi TH dan reservoir suhu rendah TL. Jika efisiensi mesin Carnot tersebut adalah η, tunjukkan bagaimana efisiensi ini berubah jika suhu tinggi TH ditingkatkan sedikit, namun suhu rendah TL dijaga konstan. Berikan interpretasi fisisnya!
Lihat PembahasanSoal 5
Perhatikan rangkaian listrik tertutup dengan sebuah baterai bertegangan V yang terhubung dengan dua buah resistor R1 dan R2 secara seri, serta sebuah kapasitor C paralel terhadap R2. Pada saat rangkaian baru ditutup, arus awal yang mengalir berbeda dengan keadaan tunak. Hitunglah beda potensial pada kapasitor setelah waktu yang sangat lama (keadaan tunak), dan tentukan pula arus melalui R1 pada saat awal rangkaian dihubungkan!
Lihat PembahasanSoal 6
Medan magnetik di sekitar kawat lurus panjang berarus I didefinisikan oleh persamaan Biot-Savart. Jika di sekitar kawat tersebut terdapat loop kawat berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, sejajar bidangnya dengan kawat, tentukan fluks magnetik yang menembus loop dan gaya gerak listrik induksi yang dihasilkan jika arus I dalam kawat berubah terhadap waktu!
Lihat PembahasanSoal 7
Sebuah dawai tegang memiliki dua buah gelombang stasioner yang terbentuk dengan frekuensi f dan 3f. Jarak simpul-simpul terdekat untuk kedua mode ini ternyata sama. Bagaimana Anda menjelaskan fenomena ini? Sertakan analisis menggunakan persamaan gelombang stasioner di dawai!
Lihat PembahasanSoal 8
Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang λ datang tegak lurus pada kisi difraksi dengan N garis per satuan panjang. Tunjukkan bagaimana posisi maksimum difraksi ditentukan, dan perkirakan berapa orde maksimum m yang masih mungkin diamati jika sudut deviasinya tidak melebihi 90°!
Lihat PembahasanSoal 9
Dalam efek fotolistrik, elektron terlepas dari permukaan logam ketika permukaan tersebut disinari cahaya dengan frekuensi tertentu. Jika fungsi kerja permukaan logam adalah W, tentukan frekuensi ambang f0 dan energi kinetik maksimum elektron yang terlepas jika frekuensi cahayanya f (> f0)!
Lihat PembahasanSoal 10
Sebuah partikel bergerak mendekati kita dengan kecepatan yang sangat besar mendekati kecepatan cahaya c. Gunakan transformasi relativitas khusus untuk menjelaskan mengapa partikel tersebut tidak dapat melebihi kecepatan cahaya dan berikan ekspresi relativistik untuk momentum partikel tersebut!
Lihat PembahasanPembahasan
Pembahasan Soal 1
Misalkan kecepatan awal peluru adalah \(v_0\) dan sudut elevasi adalah \(\alpha\).
Ketinggian maksimum \(H\) dan jarak maksimum \(R\) (jarak horizontal) dalam gerak parabola tanpa hambatan adalah:
\[ H = \frac{v_0^2 \sin^2 \alpha}{2g}, \quad R = \frac{v_0^2 \sin(2\alpha)}{g}. \]
Sehingga rasio \(\frac{R}{H}\) adalah
\[
\frac{R}{H}
= \frac{\frac{v_0^2 \sin(2\alpha)}{g}}{\frac{v_0^2 \sin^2(\alpha)}{2g}}
= \frac{2 \sin(2\alpha)}{\sin^2(\alpha)}.
\]
Dengan menggunakan identitas trigonometri \(\sin(2\alpha) = 2 \sin(\alpha)\cos(\alpha)\), diperoleh
\[
\frac{R}{H}
= \frac{2 \cdot 2 \sin(\alpha)\cos(\alpha)}{\sin^2(\alpha)}
= \frac{4 \cos(\alpha)}{\sin(\alpha)}
= 4 \cot(\alpha).
\]
Nilai maksimum dari \(\frac{R}{H}\) terjadi saat \(\cot(\alpha)\) maksimum, yaitu \(\alpha\) sekecil mungkin. Namun, jika kita hanya mempertimbangkan \(\alpha\) dalam range \((0, 90^\circ)\), maka \(\cot(\alpha)\) menurun seiring \(\alpha\) membesar.
Jika pertanyaannya untuk mencari sudut yang memaksimalkan \(\frac{R}{H}\) di domain fisik (\(0 < \alpha < 90^\circ\)), maka \(\alpha\) mendekati \(0^\circ\). Namun, secara praktis sudut mendekati 0° membuat ketinggian maksimum hampir nol. Tergantung interpretasi soalnya, sudut yang memaksimalkan rasio tersebut memang mendekati 0°.
Pembahasan Soal 2
Silinder pejal dengan momen inersia \(I = \frac{1}{2}MR^2\). Karena tidak ada gesekan pada bidang miring, gaya gesek digantikan oleh tegangan benang yang menyebabkan torsi.
- Persamaan Translasinya: \[ Mg\sin\theta - T = Ma, \] di mana \(T\) adalah tegangan benang dan \(a\) adalah percepatan pusat massa.
- Persamaan Rotasinya: \[ T \cdot R = I \alpha = \frac{1}{2}MR^2 \alpha, \] dan untuk kondisi tanpa slip di permukaan silinder, \(a = \alpha R\). Maka \[ T R = \frac{1}{2} M R^2 \cdot \frac{a}{R} \quad \Rightarrow \quad T = \frac{1}{2} M a. \]
- Menyelesaikan Persamaan: Masukkan \(T = \frac{1}{2} M a\) ke persamaan translasinya: \[ Mg\sin\theta - \frac{1}{2} M a = M a \quad \Rightarrow \quad Mg\sin\theta = \frac{3}{2} M a \quad \Rightarrow \quad a = \frac{2}{3} g \sin\theta. \]
- Tegangan Benang: \[ T = \frac{1}{2} M a = \frac{1}{2} M \left(\frac{2}{3} g \sin\theta\right) = \frac{1}{3} M g \sin\theta.
Jadi percepatan translasi pusat massa \(\displaystyle a = \frac{2}{3}g \sin\theta\) dan tegangan benang \(\displaystyle T = \frac{1}{3}Mg \sin\theta\).
Kembali ke Soal 2Pembahasan Soal 3
Gaya gravitasi yang bekerja pada planet adalah \[ F = \frac{GMm}{r^2}, \] dengan \(m\) massa planet (diasumsikan kecil), \(M\) massa bintang, dan \(G\) konstanta gravitasi. Untuk gerak melingkar beraturan: \[ \frac{mv^2}{r} = \frac{GMm}{r^2}. \] Sehingga \[ v^2 = \frac{GM}{r}. \] Periode orbit \(T\) adalah \(\displaystyle T = \frac{2\pi r}{v}\). Gabungkan: \[ T = 2\pi r \sqrt{\frac{r}{GM}} = 2\pi \sqrt{\frac{r^3}{GM}}. \] Inilah hukum ketiga Kepler dalam bentuk Newtonian, yakni \(T^2 \propto r^3\).
Kembali ke Soal 3Pembahasan Soal 4
Efisiensi mesin Carnot: \[ \eta = 1 - \frac{T_L}{T_H}. \] Jika \(T_H\) bertambah sedikit dan \(T_L\) tetap, maka \(\frac{T_L}{T_H}\) akan berkurang, sehingga \(\eta\) meningkat. Secara fisis, semakin tinggi suhu reservoir panas, semakin besar perbedaan suhu dengan reservoir dingin, maka semakin besar juga kemampuan mesin Carnot untuk mengubah panas menjadi kerja.
Kembali ke Soal 4Pembahasan Soal 5
- Beda Potensial pada Kapasitor Saat Keadaan Tunas:
Pada keadaan tunak (waktu sangat lama), kapasitor bersifat terbuka (tidak ada arus mengalir melaluinya). Arus hanya melalui \(R_1\) dan \(R_2\). Karena kapasitor paralel dengan \(R_2\), tegangan melintasi kapasitor sama dengan tegangan pada \(R_2\).
Dalam keadaan tunak, arus yang mengalir pada rangkaian seri \(R_1\) dan \(R_2\) adalah \[ I_{\text{tunak}} = \frac{V}{R_1 + R_2}. \] Tegangan pada \(R_2\) adalah \[ V_{R_2} = I_{\text{tunak}} \times R_2 = \frac{V R_2}{R_1 + R_2}. \] Karena kapasitor paralel dengan \(R_2\), \[ V_C(\infty) = \frac{V R_2}{R_1 + R_2}. \]
- Arus Melalui \(R_1\) pada Saat Awal:
Tepat saat sakelar ditutup (\(t=0\)), kapasitor belum terisi sama sekali, sehingga tegangannya \(V_C(0)=0\). Oleh karena itu, pada detik pertama, kapasitor bertindak seperti hubung singkat. Maka, arus awal melalui \(R_1\) (dan juga melalui kapasitor) adalah \[ I_{R_1}(0) = \frac{V}{R_1}. \] Resistor \(R_2\) pada saat awal tidak dilewati arus (karena kapasitor 'mengalirkan' arus penuh), hingga kapasitor mulai terisi dan tegangan pada kapasitor meningkat.
Pembahasan Soal 6
Fluks Magnetik:
Medan magnet di sekitar kawat lurus panjang berarus \(I\) pada jarak \(r\) dari kawat adalah
\[
B = \frac{\mu_0 I}{2 \pi r}.
\]
Jika loop berbentuk lingkaran berjari-jari \(R\) terletak sedemikian rupa sehingga kawat berada di tepi bidang loop, maka perhitungan fluks sebenarnya bergantung pada posisi kawat relatif terhadap loop. Apabila kawat lewat tepat di pusat (untuk contoh ideal), fluks total menjadi nol karena garis-garis medan melingkar.
Namun, jika diandaikan kawat sejajar bidang lingkaran, maka untuk menghitung fluks, diperlukan integral 2D yang kompleks karena medan tidak uniform dan arah medan bervariasi. Sering kali, dalam banyak kasus ideal, fluks diambil nol karena medan melingkar mengitari kawat tidak “menembus†luas lingkaran dengan arah searah/berlawanan secara penuh.
GGL Induksi: Jika arus \(I\) berubah terhadap waktu, maka \(B\) juga berubah. GGL induksi dalam loop dapat dihitung dengan Hukum Faraday: \[ \mathcal{E} = - \frac{d\Phi_B}{dt}. \] Tanpa konfigurasi detail, biasanya hasil akhirnya bergantung pada turunan \(\frac{dI}{dt}\) dan letak kawat terhadap loop. Secara kualitatif, makin cepat perubahan arus, makin besar GGL induksi.
Kembali ke Soal 6Pembahasan Soal 7
Gelombang stasioner pada dawai dapat dinyatakan sebagai superposisi dua gelombang berlawanan arah. Pola simpul dan perut ditentukan oleh panjang dawai dan kecepatan rambat gelombang. Jika terdapat dua frekuensi stasioner, misal f dan 3f, maka: \[ f_n = \frac{n v}{2L}, \] di mana \(n\) adalah bilangan bulat, \(v\) kecepatan gelombang, dan \(L\) panjang dawai. Frekuensi f dan 3f biasanya berhubungan dengan \(n=1\) (fundamental) dan \(n=3\) (overtone kedua).
Jarak simpul-simpul terdekat untuk kedua mode bisa sama karena posisi simpul bergantung pada faktor \(\frac{n}{2L}\) dalam satu gelombang penuh. Mode \(n=3\) memiliki jarak simpul yang berbeda jumlahnya, tetapi secara kebetulan jarak antarsimpul bisa setara dengan salah satu sub-seksi pada mode fundamental. Penjelasan detail melibatkan superposisi gelombang sehingga beberapa titik tetap menjadi simpul pada kedua mode.
Kembali ke Soal 7Pembahasan Soal 8
Kisi difraksi dengan \emph{N} garis per satuan panjang memiliki konstanta kisi \emph{d = 1/N}. Maksimum difraksi dihasilkan oleh kondisi: \[ d \sin \theta = m \lambda, \quad m = 0, \pm 1, \pm 2, \dots \] Untuk sudut deviasi tidak melebihi \(90^\circ\), maka \(\sin \theta \leq 1\). Sehingga \[ m \leq \frac{d}{\lambda} = \frac{1}{N \lambda}. \] Orde maksimum (dengan \(m\) positif) kira-kira \[ m_{\text{max}} \approx \left\lfloor \frac{1}{N \lambda} \right\rfloor. \]
Kembali ke Soal 8Pembahasan Soal 9
Frekuensi Ambang:
Fungsi kerja \(W\) (dalam satuan energi) adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron. Jika \(\displaystyle h\) adalah konstanta Planck, maka:
\[
W = h f_0 \quad \Rightarrow \quad f_0 = \frac{W}{h}.
\]
Energi Kinetik Maksimum Elektron:
Jika frekuensi cahaya \(f\) melebihi \(f_0\), maka energi foton \(\displaystyle E = h f\). Energi kinetik maksimum elektron adalah
\[
K_{\max} = h f - W.
\]
Semakin tinggi frekuensi cahaya, semakin besar energi kinetik maksimum yang dihasilkan.
Pembahasan Soal 10
Keterbatasan Kecepatan Cahaya:
Menurut relativitas khusus, kecepatan partikel bermassa tidak dapat mencapai atau melebihi kecepatan cahaya karena memerlukan energi tak hingga. Faktor Lorentz \(\gamma\) didefinisikan sebagai
\[
\gamma = \frac{1}{\sqrt{1 - \frac{v^2}{c^2}}}.
\]
Saat \(v \to c\), \(\gamma \to \infty\).
Momentum Relativistik:
Momentum relativistik partikel:
\[
p = \gamma m v.
\]
Ketika \(v\) makin besar mendekati \(c\), \(\gamma\) membesar secara drastis. Hal ini menjelaskan mengapa dibutuhkan energi yang semakin besar untuk menambah kecepatan partikel jika sudah sangat mendekati \(c\).
Baca Juga :