Elsa Fitria Bena
by on March 3, 2017
971 views
Bambu tergolong keluarga rumput-rumputan, disebut juga sebagai Giant Grass atau rumput raksasa. Bambu berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap. Batang bambu berbentuk tabung, berbuku, beruas, berrongga, dan kadang-kadang masif. Bambu berdinding keras. Pada setiap bukunya terdapat mata tunas atau cabang. Akar bambu terdiri atas rimpang berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang.
sumber: pixabay.com
Bambu merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Biasanya bambu tumbuh di sekitar sungai atau daerah aliran sungai. Bambu biasa juga digunakan sebagai sumber bahan bangunan oleh masyarakat Indonesia. Terutama masyarakat tradisional. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau sekitar 11%-nya adalah spesies asli Indonesia. Bambu sudah lama dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk bangunan rumah, perabotan, kerajinan tangan, alat musik, dan bahkan makanan. Namun, bambu belum menjadi prioritas pengembangan modern dan masih dilihat sebagai bahan yang mudah rusak.
Sebenarnya bambu dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kayu, mengingat saat ini hutan di Indonesia semakin lama semakin berkurang seiring dengan maraknya penggundulan atau pembakaran hutan. Selain itu waktu tumbuh kayu yang dapat mencapai puluhan tahun sangat kontras dengan waktu tumbuh bambu yang hanya 3-5 tahun. Hal ini tentunya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih menggunakan bambu sebagai salah satu solusi untuk pengembangan struktur, arsitektur, dan lokalitas nusantara.
Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Tidak diperlukan adanya biaya yang besar untuk menanam bambu karena bambu sendiri sudah terbiasa tumbuh liat di tepian-tepian sungai. Cara budidaya bambu sangat tergolong lebih mudah dibanding budidaya pohon yang nantinya akan menghasilkan kayu. Setelah tanaman bambu sudah tinggi, mantang, dan siap dipanen, bambu bisa terus tumbuh tanpa perlu adanya penanaman lagi karena tanaman ini lebih menitikberatkan pertumbuhan melalui tunas. Budidaya pohon yang menghasilkan kayu tentu berbeda, karena pohon membutuhkan penanaman kembali setelah ditebang. Pertumbuhan pohon pun lama, bisa mencapai puluhan tahun sebelum siap untuk dipanen. Budidaya Bambu juga dapat dilakukan dengan cara sederhana tanpa adanya suatu teknologi yang modern. Bahkan penduduk yang tidak memiliki ilmu yang tinggi pun bisa melakukan budidaya bambu. Hal ini membuat bambu dapat tumbuh terus menerus dan jumlahnya dapat lebih besar dari pohon.
Tanaman ini memiliki karakter struktur yang kuat, yaitu kekuatan tarik yang tinggi. Karakter unik ini membuat bambu pas sekali jika dipanen untuk dijadikan bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Salah satu keunggulan bambu sebagai konstruksi bangunan adalah ketahanannya terhadap bencana gempa bumi. Bambu merupakan material yang ringan dan fleksibel sehingga dapat bergerak bersama fondasinya saat terjadi gempa. Jadi, bambu tidak akan patah dan roboh jika gempa terjadi. Dia hanya akan bergoyang dengan keflesibelannya. Oleh karena itu pengolahan bambu untuk konstruksi bangunan sangat diperlukan terutama di Indonesia, di mana terdapat bambu yang sangat melimpah. Pengolahan bambu sebagai bahan konstruksi bangunan tersebut dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, misalnya bambu laminasi.
Pohon bambu memiliki serat yang berbeda dengan pohon biasa. Serat bambu memiliki manfaat terutama serat bambu yang sudah dilaminasi. Salah satu manfaat serat bambu adalah dapat menahan sinar ultraviolet dari matahari. Sifat unik pada bambu ini bisa dimanfaatkan dengan pengaplikasian bambu laminasi sebagai atap sebuah bangunan ruangan di bawahnya terhindar dari efek buruk matahari.
Posted in: Arsitektur
1 person likes this.