Elsa Fitria Bena
by on March 3, 2017
1,891 views
Reciprocal architecture atau yang biasa dikenal dengan sistem rangka timbal balik adalah suatu struktur yang mengedepankan hubungan timbal balik antara balok yang satu dengan balok yang lain. Biasanya struktur reciprocal architecture ini dipakai sebagai struktur rangka atap suatu bangunan. Tidak banyak yang menerapkan struktur ini di bangunan-bangunan modern. Kebanyakan, sistem ini diterapkan di bangunan-bangunan tradisional yang saat ini sudah banyak dilupakan. Padahal, jika kita jeli, kita bisa mengambil intisari ilmunya lalu kita kembangkan dengan teknologi modern yang lebih canggih. Maka kita akan mendapatkan sesuatu hal batu yang layak untuk dikembangkan dalam dunia arsitektur.
Struktur reciprocal arsitektur ini benar-benar sederhana, kuat, dan hasilnya sangat indah. Susunan balok dengan ukuran yang kurang lebih sama diatur dengan membentuk sebuah lingkaran, saling tumpang tindih, dan saling menguatkan satu sama lain, sehingga mendapatkan suatu struktur yang sederhana dan simetris. Balok di sini adalah sebuah unsur atau material bangunan yang bentuknya panjang dan kuat. Balok dalam artitektur tradisional biasanya adalah kayu dan bambu. Dalam arsitektur modern, balok sering diartikan sebagai struktur melintang yang biasanya terbuat dari beton bertulang.
Reciprocal architecture ini tersusun dari balok-balok yang sama dan saling menanggung beban satu sama lain sehingga terjadi hubungan timbal balik antara balok yang satu dengan balok yang lain. Hubungan ini lah yang menjadikan struktur ini menjadi sangat kuat. Struktur ini terdiri dari sedikitnya tiga balok atau lebih. Reciprocal architecture dapat menggabungkan sejumlah balok dengan rentang jarak yang besar sambil tetap mempertahankan integritas dari masing-masing balok. Ajaibnya, struktur ini sebenarnya mampu berdiri tegak walau tidak diberikan alat untuk menempelnya, seperti paku, lem, atau unsur penempel lain. Namun dalam kasus sistem untuk pembangunan rumah atau instalasi, penggunaan paku, lem, atau bahkan tali tetap dibutuhkan agar struktur semakin kuat dan tidak mudah goyah.
Reciprocal architecture paling cocok digunakan untuk melengkapi struktur rangka atap. Stuktur ini sangat kuat dan dapat menahan gaya atau tekanan dari atas. Struktur ini sangat cocok diterapkan di berbagai bangunan namun informasi keberadaan struktur ini belum banyak. Struktur rangka timbal balik ini sangat cocok untuk arsitektur hijau yang peduli dengan kelestarian alam dan sangat cocok untuk bangunan roundhouses dan struktur melingkar.
Atap timbal balik dipasang dengan terlebih dahulu memasang balok pusat sebagai bantuan sementara dan memasang balok pertama di ketinggian yang tepat. Balok yang pertama dipasang di antara dinding dan balok pusat bantuan sementara dan kemudian dilanjutkan dengan penambahan balok kedua dan seterusnya sampai pada balok terakhir. Balok terakhir dipasang di atas balok sebelumnya dan di bawah balok yang pertama. Kemudian struktur diikat dengan kawat sebelum balok bantuan sementara dilepas.
Meskipun banyak keuntungan dan kelebihan struktur ini, namun kita harus berhati-hati dalam pemasangan struktur timbal balik ini. Karena kesalahan satu elemen saja dapat mengakibatkan kegagalan struktur secara keseluruhan. Runtuhnya satu balok akan mengakibatkan runtuhnya seluruh sistem.
Ilmu reciprocal architecture bisa kita manfaatkan dalam keadaan daryrat, misalnya saat kita akan membangun kemah di hutan. Jika kita terdapat dalam keadaan survival, dan kita butuh tempat bernaung pada malam hari, kita bisa menerapkan sistem ini untuk memberikan kita naungan. Ambillah beberapa ranting kayu kering yangukurannya panjang. Lalu, pasang ranting-ranting itu dengan sistem seperti reciprocal architecture. Bisa juga ditambahkan bahan penutup di luar struktur, misalnya dengan dedaunan agar saat tidur kita bisa terhindar dari angin.
Posted in: Arsitektur
Be the first person to like this.