Elsa Fitria Bena
by on March 3, 2017
1,147 views
Bagi Anda yang akan membangun rumah, atau Anda yang ingin merenovasi rumah, mungkin Anda akan dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan warna cat, pilihan material, sampai pilihan teknik finishing mana yang akan dipakai. Tidak jarang, banyak orang dibingungkan oleh pilihan material penutup lantai. Mungkin banyak yang bertanya sebaiknya menggunakan keramik atau kayu parket sebagai material penutup lantai. Material keramik yang ada di pasaran memang banyak, namun biasanya, orang akan mencari material yang antimainstream di kalangan masyarakat. Salah satunya kayu parket. Namun mungkin Anda masih bingung, apakah pilihan untuk lantai parket sudah tepat? Atau pilihan ini hanya berdasarkan egoisme pribadi saja untuk memiliki ruang huni yang berbeda dari yang lain? Berikut penjelasan yang akan membantu Anda membuat keputusan.
Faktor Kenyamanan Thermal
Kenyamanan thermal berkaitan erat dengan suhu. Di lingkungan seperti apa lahan yang Anda punya, menentukan pilihan material seperti apa yang layak untuk Anda gunakan. Keramik memiliki sifat yang padat, kaku, dan dingin. Untuk rumah yang berada di daerah perkotaan yang panas dan cenderung gerah, ada baiknya jika Anda gunakan keramik sebagai penutup lantai. Namun jika Anda memiliki lahan yang berada di dataran tinggi atau pegunungan yang dingin dan sejuk, material kayu parket yang lebih cocok. Kayu memiliki sifat untuk menyerap hawa hangat saat siang hari, menyimpannya, dan kemudian mengeluarkan kehangatan itu pada malam hari.
Material Alami vs Buatan Pabrik
Darimana material itu berasal, mungkin menjadi salah satu tolok ukur Anda untuk memilih. Jika Anda memang lebih suka material-material alami, Anda tentu akan memilih lantai kayu. Jika Anda tidak masalah dengan keberadaan material pabrikan, Anda bisa memilih keramik saja. Karena harganya memang lebih terjangkau daripada lantai kayu parket. Namun, yang perlu Anda ingat adalah lantai kayu parket juga diolah di pabrik untuk diratakan, dihaluskan, dan juga diberi lapisan untuk mengawetkannya. Sehingga harganya memang lebih mahal daripada keramik yang memang merupakan bahan pabrikan.
Tentang Keamanan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa keramik memiliki sifat yang kaku, padat, dan keras. Lain halnya dengan kayu yang terkesan lebih dinamis dan cenderung lebih empuk. Jika Anda mementingkan keselamatan penghuni rumah, terutama jika terdapat anak-anak kecil di rumah, maka Anda lebih baik memilih lantai kayu parket. Tekstur dari kayu akan mampu meminimalkan cidera dari benturan jika terjadi kecelakaan di dalam rumah.
Proses Pemasangan
Proses pemasangan keramik, seperti yang kita ketahui bersama, membutuhkan adukan spesi dan bahan untuk nat lantai. Tukang-tukang di Indonesia sudah sangat terbiasa dengan proses pemasangan keramik. Namun hanya sekian persen saja yang menguasai teknik pemasangan lantai kayu parket. Jika Anda memang ingin memakai lantai kayu parket sebagai pilihan material Anda, carilah tukang kayu yang memang memahami teknik pemasangan lantai kayu ini. Anda tentu tidak ingin lantai Anda mengembung atau pecah suatu hari nanti hanya karena proses pemasangan yang salah, bukan?
Perawatan
Karena keramik sudah menjadi makanan sehari-hari kita, tentu kita sudah memahami bagaimana cara merawatnya. Kita bisa mengepel, menyapu, bahkan menggosoknya dengan sesuka hati tanpa takut ia akan mengelupas, tergores, atau pecah. Lain halnya dengan lantai kayu parket. Kita butuh belajar tentang perawatannya karena lantai ini memang berbeda. Bagaimana cara mengepel, mengelap, menyapu, bahkan bagaimana cara meletakkan perabot di atasnya. Anda harus banyak mencari tahu informasi tentang perawatan lantai kayu jika memilihnya sebagai material penutup lantai rumah Anda.
Jadi, pilihan untuk menentukan material mana yang terbaik, keramik atau kayu parket, memang berasal dari banyak faktor. Banyak hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih material. Intinya, pilihlah material yang sesuai dengan prioritas Anda. Dan jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan keluarga di rumah.
Posted in: Arsitektur
1 person likes this.