sahrudi
by on March 3, 2015
1,670 views
Peluang Bisnis Fenomena Batu Akik

Penghujung tahun 2014 masyarakat dihebohkan dengan munculnya fenoma baru, 'demam batu akik'. Batu akik atau digeneralisir sebagai batu mulia sebenarnya sudah lama menjadi barang yang dikoleksi oleh beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Tetapi belum mewabah seperti sekarang ini. Hiasan batu akik pada cincin hanya dilihat pada jari orang yang sudah berusia lanjut atau segelintir orang yang mengaku hobby dengan batu akik. Harganya memang mahal tetapi masih terbilang wajar dan sesuailah dengan proses produksinya dan cara mendapatkannya. Saat itu batu akik masih sangat sulit ditemukan, hanya pada tempat-tempat tertentu dan daerah tertentu yang khusus menjual perhiasan. Pengrajin batu akik pun tidak terlalu banyak bahkan belum bisa dijadikan sebagai industri pegangan dalam mencari nafkah. Saat ini seolah masyarakat secara berjamaah latah dan merasakan demam batu akik menyerang jiwanya. Ketertarikan akan batu akik tidak hanya menyerang kalangan tua dan orang-orang yang memang sudah lama hobby mengoleksi batu-batu permata. Wabah ketertariakan pada batu akik sudah menyerang hampi semua kalangan dan semua profesi. Mendadak batu akik mendadak menjadi sebuah fenomena baru. Perbincangan tentang batu akik bisa kita jumpai di pasar, kantor pemerintahan, kantor-kantor perusahaan milik negara dan swasta, kalangan remaja, artis dan sampai pada kalangan masyarakat bawah ketika ukurannya adalah nilai ekonomi.

Fenomena ini tentunya mendatangkan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Peluang itu pun ditangkap oleh masyarakat secara luas sehingga muncullah pengrajin batu akik dimana-mana, mulai dari desa sampai perkotaan. Batu akik mulai diperjual belikan dengan harga yang bervariasi karena memang tidak ada kebijakan harga yang mengatur. Harga hanya disesuaikan oleh hukum permintaan dan penawaran. Ini tentu menjadi sebuah simbol bahwa bisnis batu akik mungkin tidak akan secerah kilaunya. Hukum permintaan dan penawaran bisa saja menjadikan harga suatu barang melambung sangat tinggi dengan cepat tetapi bisa juga membuatnya jatuh ke dasar sampai pada titik paling rendah. Batu akik sampai saat masih berada pada level yang kuat sehingga bisnis batu akik masih menjadi primadona. Namun ketika jumlah penawaran sudah sangat besar tetapi permintaan berkurang bahkan tidak ada maka bisnis inipun akan menjadi tinggal sejarah.

Tapi satu hal yang bisa jadi pegangan bahwa pecinta batu akik tidak akan pernah melihat hal ini hanya sekedar demam sesaat dan tidak akan patuh pada hukum permintaan dan penawaran, mereka akan terus memburu batu akik sebagai sebuah kebanggan untuk dimiliki tanpa berhitung harga. Namun bagaimana dengan yang hanya terserang demam batu akik, mereka perlahan akan meninggalkan bisnis ini dan beralih pada fenomena yang lebih baru. Persoalan hanya akan menghampiri para pebisnis baru yang tiba-tiba menjadikan batu akik sebagai komoditas bisnisnya, ketika mengeluarkan modal yang banyak untuk membeli batu akik baik itu yang sudah jadi maupun masih dalam wujud bongkahan (bahan mentah) tetapi jumlah permintaan sudah tidak ada lagi. Bagi pengrajin batu akik yang tidak mengeluarkan modal untuk mendapatkan batu kemudian mengolahnya tetntu imbasnya juga tidak akan terlalu terasa karena hasil olahannya bisa dijadikan sebagai koleksi barang mewah.

Analisis peluang bisnis batu akik ini dengan menggunakan hukum permintaan dan penawaran tentu membuat kita waspada, dan saya pikir memang perlu karena prediksi harga barang ini tidak akan pernah jelas. Barang yang dulunya jarang dilirik tiba-tiba menjadi sebuah feonmena bisa saja akan segera hilang dan berlalu begitu saja bahkan tidak meninggalkan bekas. Ada satu karakter yang khas dalam masyarakat indonesia yang harus kita waspadai ketika berniat berbisnis batu akik.
1. Mudah tertarik dan mudah melupakan
Ini sudah terjadi beberapa kali, tapi bukan pada batu akik melainkan pada fenomena hangat di negeri ini. Ketika sesuatu sudah mulai dipublish melalui media baik itu televisi maupun internet maka akan cepat merebak ke seluruh masyarakat dan menjadi sebuah fenomena. Sebagai contoh adalah artis yang terkenal lewat media social berbagi video. Masyarakat sangat mudah tertarik dengan mengikuti gayanya atau menjadikannya idola baru tetapi hanya sesaat dan terlupakan begitu saja. Kepergian artis akan digantikan oleh tarian-tarian yang lantas dimainkan secara berjamaah tapi sekali lagi itu hanya fenomena yang terbentuk karena karakter mudah tertarik dan mudah melupakan.
2. Suka Meniru
Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa fenomena batu akik ini adalah tiruan dari bangsa lain yang telah leih dahulu menjadikan batu mulia sebagai barang mewah dan perhiasan dengan nilai ekonomi tinggi. batu akik ketika dibandingkan dengan batu mulia sejenis zamrud dan shapir tentulah tidak akan sebanding. Namun karakter masyarakat Indonesia suka meniru yang saya maksud adalah ketika tetangganya memiliki ini, maka ada juga keinginannya untuk memiliki hal yang sama, ketika melihat di televi atau internet sedang banyak yang menggunakan ini maka mereka juga ingin menggunakannya. Namun apa yang sudah dimiliki itu belum tentu juga dinikmati pada tingkat kepuasan yang sama dengan orang yang ditirunya. Meniru hal yang menguntungkan pun terjadi dalam masyarakat Indonesia sehingga kalau penghasilan pengrajin batu akuk ini bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama maka bersiaplah menyambut masyarakat Indoensia yang mandiri dalam pembuatan batu akik dan bisa jadi tidak akan lagi permintaan akan batu akik karena jumlah pengrajin sudah lebih banyak dari pada jumlah penikmat(Hobby Batu Akik).
Kedua karakter diatas akan sangat mudah mendongkrak popularitas seseorang atau suatu barang dan akan dengan mudah pula menjatuhkannya sampai ke dasar. Saya membuat artikel ini tidak bermaksud apalagi berharap bisnis batu akik ini runtuh hanya saja, saya mencoba menggambarkan efek dari hukum permintaan dan penawaran serta karakter masyarakat Indonesia terhadap peluang bisnis batu akik ini. Bisnis apapun itu akan tetap bisa bertahan ketika ditunjang oleh regulasi pemerintah dalam mengontrol jumlah tingkat permintaan dan penawaran. Batu akik ini punya prospek yang cerah karena ditunjang oleh harga yang pantastis dan ketersediaan bahan baku yang melimpah dan mudah didapatkan dengan modal kecil. Semoga saja batu akik ini bukan hanya fenomena sesaat yang menghadirkan daya tarik dengan sangat mudah dan juga akan dilupakan dengan mudah pula. Batu akik adalah kekayaan alam Indonesia yang tersebar di seluruh pulau Indonesia dan bisa dijadikan alat untuk mensejahterahkan rakyat Indoensia ketika pemerintah mau mengambil peran dalam memanage pasar dan produksi.
Posted in: Bisnis, Review
Be the first person to like this.