by on September 19, 2016
94,252 views

Peradaban manusia berkembang melalui komunikasi sebab melalui gerbang komunikasi ini akan terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan sehingga menambah khazanah wawasan dan gagasan bagi kehidupan yang lebih baik dan maju. Di tengah arus globalisasi saat ini, kemampuan menguasai bahasa asing menjadi modal awal paling penting untuk menjadi bagian dari arus perubahan dunia. Terutama bahasa inggris sebagai bahasa internasional dengan jumlah penutur terbanyak di dunia menjadi bahasa yang fokus dipelajari oleh berbagai kalangan di belahan bumi ini tak terkecuali di Indonesia. Dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) kefasihan komunikasi menggunakan bahasa inggris tentunya sangat dituntut sekali agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dalam hal pembangunan dibanding dengan negara-negara Asean lainnya. Secara pendidikan formal, bahasa inggris dipelajari di setiap tingkatan lembaga pendidikan. Akan tetapi masih banyak yang mengambil pendidikan tambahan bahasa inggris melalui kursus di tempat tertentu.

Keputusan mengambil kursus bahasa inggris dilakukan sebagai intensifitas pemahaman bahasa inggris baik secara grammatical maupun komunikasi verbal. Dari intensitifitas pembelajaran bahasa inggris ini pencapaian yang diperoleh berbeda-beda tergantung pada kemampuan masing-masing.

Secara garis besar terdapat dua kemampuan dalam penguasaan bahasa asing, hal tersebut sering ditanyakan dalam format aplikasi pekerjaan atau pendidikan; apakah kemampuan bahasa asing yang dimiliki termasuk pengguna bahasa asing pasif atau aktif. Apakah perbedaan antara dua kemampuan tersebut? Berikut penjelasannya:

  1. Pengguna bahasa asing pasif (receptive skill)
    Pengguna bahasa asing pasif disebut pula sebagai receptive skill, seseorang yang memiliki kemampuan receptive skill dapat merespon dan memahami bahasa asing secara pasif diindikasikan dengan kemampuan mendengar dan membaca yang lebih dominan daripada kemampuan writing dan speaking (menulis dan berbicara). Pada seseorang yang memiliki kemampuan pasif dalam bahasa asing, ia dapat memahami apa yang diucapkan oleh orang lain namun tidak dapat menjawab lisan secara langsung. Kemudian ia dapat membaca sebuah wacana tertulis dalam bahasa asing namun tidak dapat menulis ulang kembali ide dari wacana tersebut atau ia mengalami kesulitan saat menuliskan gagasan pikirannya dalam bentuk tulisan. Faktor terjadinya kemampuan pasif ini disebabkan karena practice (latihan) untuk menulis dan berbicara sangat kurang dilakukan. Terutama latihan berkomunikasi bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi alasan penguasaan bahasa asing seseorang pada tingkat pasif.
     
  2. Pengguna bahasa asing aktif (productive skill)
    Seseorang dengan kemampuan komunikasi bahasa asing aktif memiliki kecakapan untuk menuangkan gagasaan pikirannya dalam sebuah tulisannya dengan struktur bahasa yang benar, disamping itu ia dapat berkomunikasi fasih (fluent) dengan lawan bicara. Selain itu seseorang yang memiliki kemampuan productive skill dapat menggunakan kata atau kalimat bahasa asing secara kontekstual yaitu menggunakan kata atau kalimat sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang berlangsung saat percakapan berlangsung.

 

Pada dasarnya kemampuan bahasa asing seseorang dilandaskan pada pembiasaan penggunaan. Poin ini sangat penting sebab teori linguistik yang dikuasai harus dibuktikan dengan latihan. Kita dapat mengamati seorang native (penutur Bahasa negaranya sendiri) pada umumnya tidak mempelajari bahasanya secara formal namun kemampuannya terbentuk secara natural yaitu pembiasaan penggunaan yang dilakukan setiap hari, hal ini terjadi karena didukung lingkungan keluarga.

Dari contoh tersebut kita dapat mengambil sebuah metode penguasaan bahasa asing yaitu melalui pembiasaan penggunaan bahasa asing dalam aktivitas sehari-hari yang disertai oleh lingkungan misalnya hal terkecil kita mengirim pesan/sms kepada teman menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris, dengan begitu secara tidak langsung kita sedang mengembangkan vocabulary building. Oleh sebab itu jangan sungkan untuk mencoba dan melatih diri untuk menguasai bahasa asing.

 

PERBEDAAN PENGGUNAAN KALIMAT AKTIF DAN PASIF

Kalimat aktif merupakan kalimat yang menggunakan pola subjek + predikat atau subjek + predikat + objek. Sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya mengalami perlakuan/pekerjaan. Bentuk pasif ditulis dengan bentuk subjek + be + verb3. Dibawah ini adalah rumus serta contoh penggunaan kata kerja aktif dan pasif dalam beberapa bentuk tenses.

TENSES   PASIF
Simple Present

S + V1 + . . . .

I take the book

saya mengambil buku

S + (is, am, are) + V3 + by

The book is taken by me

Buku diambil oleh saya

Simple Past

S + V2 + . . . .

I took the book

saya telah mengambil buku

S + was/were + V3 + by

The book was taken by me

Buku telah diambil oleh saya

Present Continuous

S + (is, am, are) + Verb-ing + . . . .

I am taking the book

saya sedang mengambil buku

S + (is, am, are) + being + V3 + by

The book is being taken by me

Buku sedang diambil oleh saya

Past Continuous

S + was/were + Verb-ing + . . . .

I were taking the book yesterday

saya sedang mengambil buku kemaren

S + was/were + being + V3 + by

The book was being taken by me yesterday

Buku sedang diambil oleh saya kemaren

Present Perfect

S + have/has + V3 + . . . .

I have taken the book

saya sudah mengambil buku

S + have/has + been + V3 + by

The book has been taken by me

Buku sudah diambil oleh saya

Past Perfect

S + had + V3 + . . . .

I had taken the book

S + had + been + V3 + by

The book had been taken by me

 

Semoga bermanfaat, dan mohon koreksi jika terdapat kesalahan

Posted in: Pendidikan
Be the first person to like this.