LUSI DEVIANA SARI
by on August 4, 2015
4,422 views

Mendidik Anak Usia Dini

sungguh bahagianya jika seorang ibu yang menantikan kelahiran anaknya, ketika anak itu lahir, akhirnya sang ibu diberi kesempatan untuk mendidik, menjaga, melindungi anaknya melalui perkembangan si kecil. bagi saya anak adalah anugerah yang indah yang dititipkan oleh Tuhan YME kepada orangtua. dalam mendidik anak, terutama anak usia dini, ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. karena beberapa karakter anak yang berbeda-beda, tidak banyak orangtua yang menyebut anak nakal, susah diatur, manja, malas, dan sebagainya. disini saya akan berbagi beberapa langkah untuk memudahkan ayah bunda dalam membimbing anak, diantaranya:


  1. Berikan perhatian yang cukup untuk dede dan kakak
    ayah bunda, mari kita evaluasi bersama-sama, terkadang banyak anak-anak kita yang melakukan kegiatan sesukanya sendiri, tidak menurut jika diperintah? mengapa? jawabannya sangat logis, karena semua anak ingin bahagia, ingin melakukan perbuatannya menurut apa yang dia sukai. tentunya mereka tidak suka diperintah-perintah karena anak bukanlah robot yang bisa melakukan apapun sesuai yang kita minta. maka dari itu, untuk membimbing dan mengarahkan anak agar ke arah yang lebih baik, kita perlu melakukan pendekatan secara individu. mari kita kenali semua sifat diri anak kita. apa kesukaanya, bagaimana kebiasaannya, apa yang tidak disukai oleh anak, apa yang dibutuhkan oleh anak, dan apa yang membuat anak bisa sangat bahagia. dari beberapa contoh tersebut, tentunya tidak lepas dari perhatian kita.

    kita sebagai orangtua tidak cukup hanya memberi sesuatu yang bersifat material saja. perhatian yang kurang, membuat anak menjadi jauh dari papa mama'nya. mereka menjadi pendiam, murung dan lain-lain. dengan memberikan perhatian yang cukup dalam arti juga tidak berlebih-lebihan, maka anank-anakpun juga merasa nyaman dengan orangtuanya, karena ketika si anak bercerita tentang apa yang dia sukai, apa yang mereka rasakan dan orangtuapun dengan senang hati mendengarkan juga memberi respon yang positif, maka anak tanpa diberikan sesuatu atau hadiah yang bersifat materipun, anak akan merasa bahagia. mereka merasa nyaman di dekat orangtua serta merasa penuh dengan kasih sayang. walaupun beberapa orangtua yang sibuk dengan bekerja diluar rumah, pastikan ayah bunda memberikan perhatian yang cukup ketika dirumah. sekecil apapun perhatian ayah bunda, sangat berpengaruh terhadap sikap anak kepada kita. dengan perhatian yang cukup anak akan merasa nyaman di dekat kita dan ketika dewasa, mereka menjadi anak yang berkarakter penuh kasih sayang kepada siapapun, khususnya orang disekitarnya dan bukan menjadi pribadi yang tertutup melainkan terbuka kepaada orangtuanya. ayah bundapun tidak perlu kawatir memahami sikap anak. karena dengan lingkungan keluarga yang penuh perhatian, anak menjadi jujur apa adanya.

  2. Temukan potensi anak
    ayah bunda yang berbahagia, pada zaman sekarang ini, dimana zaman modern dan globalisasi, teknologi pun dibuat dengan canggihnya. kita sebagai orangtua tentunya tidak sedikit menyimpan rasa khawatir di masa depan anak kita. fasilitas yang memadahi dapat berpengaruh untuk perkembangan anak-anak di masa depannya. banyak anak-anak yang konsumtif terhadap games online. bahkan mereka mencuri waktu untuk bermain games. coba kita perhitungkan berapa waktu yang digunakan sehari penuh untuk bermain games? dengan memperhatikan kegiatan anak dalam sehari-hari kita dapat mengetahui apa saja yang dilakukan anak

    untuk mengetahui potensi anak, maka kita wajib mengarahkannya pada sesuatu yang bermanfaat. jangan sampai anak kita menjadi anak yang konsumtif dengan teknologi sekarang ini. pada hari libur, hari minggu memang tidak salah jika mereka diberi kesempatan untuk bermain games sebagai hiburan. namun sebaiknya kita memberi batasan waktu tertentu dan berikan pengertian kepada anak tentang dampak yang dilakukan. jelaskan dengan cara yang baik, lembut dan bahasa yang dapat dimengerti anak. anak akan mengerti dan mau mendengarkan nasehat orangtuanya. selain itu dari beberapa tahun usianya, kenalkan anak dengan kegiatan yang positif. jika anak mempunyai hobi, dukunglah ahobinya. ajak anak bersama-sama melakukan hobinya. misal seperti bermain sepak bola, basket, voli, bersepeda, menggambar, memasak, bermain musik dan sebagainya. dengan melakukan kegiatan tersebut, anak akan senag dan mengulan-ngulang lagi. sehingga mereka tidak merasa kebingungan jika kegian kosong dirumah, karena bakatnya telah tersalurkan melalui hobinya tersebut. tentu ayah bunda juga sebaiknya memfasilitasi tentang apa yang mereka butuhkan. misalkan, jika si anak suka dengan kegiatan menggambar, ayah bunda dapat menyediakan alat-alat seperti buku bergambar, spidol, krayon atau buku mewarnai. bisa juga menngikut sertakan les melukis di luar rumah. sehingga anak akan lebih semangat melakukannya jika dibantu dengan guru les serta melakukan kegiatan bersama dengan teman-temannya yang lain.

  3. Sebagai orangtua, jadilah motivator bagi anak.
    motivator adalah orang yang memberi motivasi bagi orang lain. banyak motivator-motivator yang terkenal dan profesional yang dapat menginspirasi bagi yang lain. seperti mario teguh dan Christian Adrianto. mari kita nilai apa yang bisa membuat orang suka mendengar kata-katanya, tentunya para motivator tersebut adalah orang yang terpilih yang dapat membantu merubah pola pikir, tingkah laku seseorang agar bersemangat, optimis serta memotivasi setiap individu.
     
    nah, kita sebagai orangtua bagi anak adalah orang pertama yang mempengaruhi karakter pribadi anak-anak. orang dewasa yang sukses sekarang ini tidak jauh dari doa, dukungan serta motivasi dari kedua orangtuanya. motivasi sangatlah penting bagi seseorang. entah itu orang dewas ataupun anak kecil. tanpa motivasi seseorang tidak akan bahagia. entah itu motivasi dari dalm diri anak ataupun motivasi dari luar. menjadi motivator bagi anak dapat dilakukan dengan memberi reward jika anak melakukan kegiatan yang positif. misalnya, masa anak-anak yang crical period yaitu masa dimana masa perkembangan otak anak kritis dalam mendapatkan sesuatu yang baru, menilai sesuatu, suka bertanya tentang apa yang mereka lihat, dan suka meniru kegiatan yang dilakukan orangtua. apapun yang ditanyakan anak, maka masa dimana anak-anak itu membentuk logika dan kecerdasan. orangtua sebaiknya juga tidak marah karena anak suka berlebihan dalam bertanya, contohnya" mama, mengapa ya anjing itu minumnya tidak seperti kita, mengapa kalau siang itu panas, mengapa di langit ada banyak bintang, dsb. tentunya ayah bunda juga harus memberikan jawabak dengan tepat agar anak menerima dan memahami dengan baik. dengan hal itu, anak akan semakin taubanyak ilmu, semakin berminat untuk mempelajari sesuatu sehingga anak nantinya akan suka belajar. ketika anak melakukan kegiatan yang positif, contohnya mencoba ikut-ikutan mencuci piring, namun tiba-tiba piringnya pecah, maka ayah bunda juga tidak baik jika langsung memarahinya. ayah bunda wajib memberi reward karena anak suka membantu. ayah bunda bisa menyediakan fasilitas yang tidak berbahaya, seperti piring dari plastik agar tidak pecah. dengan hal ini anak akan merasa senang dapat membantu, merasa dihargai nilai kebaikannya.

    selain itu juga beri nasehat kepada anak jika anak sedih ketika gagal mendapatkan sesuatu yang diinginkan. seperti contohnya, jika si A menangis tiba-tiba karena nilai ulangannya buruk. maka kita sebagai orangtua tidak perlu untuk memarahinya, kita perlu memberikan atau menguatkan kata-kata yang positif. seperti contohnya " wah, dede gak perlu menangis karena nilainya jelek. itu berarti dede harus lebih semangat lagi dalam belajar. dede sudah bagus karena mau mengerjakan ulangannya sendiri dan tidak mencontek seperti yang lain. karena nilai itu tidaklah penting, yang penting kita sudah berusaha dan mau meningkatkannya dengan lebih baik lagi, jika dede mau belajar lebih rajin lagi, mama yakin pasti dede dapat juara". hal ini akan menjadikan motivasi dalam diri anak, anak akan merasa optimis dan bersemangat.
Posted in: Pendidikan, Tips & Trik
1 person likes this.