sahrudi
by on November 11, 2016
1,076 views
Dunia marketing adalah dunia yang penuh dengan kreatifitas. Tanpa kreatifitas tenaga marketing maka akan sangat sulit memasarkan sebuah produk. Terlepas dari dukungan manajemen dalam memberikan fasilias dan konsep pemasaran. Tenaga marketing harus memiliki kreatifitas ketika berhubungan langsung dengan calon customer.
Untuk memasarkan sebuah produk dibutuhkan langkah-langkah tersendiri. Langkah inilah yang kami sebut dengan strategi marketing. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut.
Perkenalan
Memasarkan sebuah produk sebaiknya tidak dilakukan secara prontal. Perlu tahapan tersendiri. Tahapan yang pertama adalah perkenalan. Sebagai tenaga marketing terlebih dahulu mengenal calon customernya. Pada tahapan ini ada tiga point yang harus dipenuhi yaitu:
1. Menyamakan persepsi. Antara tenaga marketing dan calon customer harus memiliki persepsi yang sama terlebih dahulu terhadap sebuah produk atau pelayanan. Terkait hal tersebut maka dibutuhkan kemampuan tenaga marketing untuk mencari tahu terlebih dahulu bagaimana cara pandang calon customer terhadap produk atau layanan yang akan dipasarkan.
2. Memahami karakter calon customer. Pada dasarnya manusia itu memiliki keunikan tersendiri. Tidak semua calon customer memiliki karakter yang sama. Oleh karena itu sebelum menawarkan produk maka harus diketahui terlebih dahulu karakter dari calon customer sehingga cara penyampaian penawaran sesuai dengan karakter mereka.
3. Memahami waktu yang tepat. Pada tahap perkenalan ini yang paling sulit adalah menemukan waktu yang tepat. Membuat janji akan sangat baik agar waktu yang dimiliki untuk persentase produk tidak mengganggu aktivitas utama calon customer. Tentunya masalah waktu ini akan berkaitan dengan suasana hati dan pikiran calon customer sehingga lebih mudah untuk memahami apa produk yang kita pasarkan.
Jadi pada tahap perkenalan ini yang perlu dilakukan hanya mengetahui gambaran secara umum dari calon customer. Selebihnya adalah memberikan gambaran secara umum juga tentang produk dan juga perusahaan yang kita pasarkan produknya. Belum spesifik pada produk apa yang cocok kita tawarkan. Intinya bahwa kita sudah tahu seperti apa responnya terhadap gambaran umum yang diberikan.
Tahap Identifikasi
Setelah tahap perkenalan dilewati, maka selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap terhadap minat dari calon customer. Teori sederhananya adalah bahwa calon customer tidak begitu saja akan tertarik terhadap sebuah produk. Mereka harus tahu apa manfaat produk tersebut terhadap mereka. Maka pada tahapan identifikasi inilah kita akan memilah produk mana yang cocok ditawarkan. Biasanya sebuah perusahaan tidak hanya memiliki satu produk saja.
Pada tahap identifikasi inilah kita akan menyusun sebuah konsep pemasaran agar bisa closing. Pada konsep inilah kita akan membuat calon customer merasa bahwa ternyata memang membutuhkan produk kita. Sebagai catatan bahwa tidak semua orang tahu dan sadar bahwa mereka butuh sesuatu sebelum digambarkan kebutuhan mereka sendiri. Sehingga produk kita adalah solusi dari kebutuhan mereka.
Tahap Follow Up
Setelah konsep kita susun dan telah menyiapkan produk yang tepat. Maka kita harus bisa membuat janji lagi untuk melanjutkan penawaran yang fokus pada satu produk. Pada tahap follow up inilah kita akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa calon customer kita memiliki masalah. KIta jelaskan bahwa masalah mereka akan berdampak kurang baik bagi mereka apa bila dibiarkan berlanjut terus menerus tanpa solusi. Setelah mereka sadar akan masalahnya barulah disampaikan solusinya yaitu produk kita.
Tahap Closing
Setelah tahap follow up selesai, jangan terlalu terburu-buru untuk closing. Biarkan calon customer berpikir lebih dalam lagi tentang masalah dan solusi yang kita tawarkan. Setelah beberapa hari ditunggu tetapi tidak mendapatkan respon balik. Maka tentunya yang dibutuhkan adalah kita menghubungi balik. Menanyakan kembali perihal penawaran kita. Menjelaskan ulang tetang masalah dan solusinya.
Pada tahapan adalah kesimpulan apakah calon customer membeli atau tidak. Ingat jangan memaksakan. Karena pada dasarnya customer tidak pernah transparan masalah keuangan mereka dan tidak akan jujur tentang jumlah uang mereka miliki. Penolakan terhadap penawaran bukan karena persentase yang gagal tapi karena faktor lain yang tidak berhasil kita identifikasi yang bisa jadi salah satunya adalah masalah keuangan.
Jadi cukup sampai disitu prosesnya. Strategi ini cukup sukses ketika dijalankan dengan sangat sabar dan betul-betul mau memahami customer. Tidak terjebak pada target penjualan yang harus dicapai sehingga kesannya memaksakan yang membuat calon customer merasa tidak nyaman. Strategi pemasaran ini dapat digunakan baik sebagai tenaga marketing pada perusahaan tertentu atau memasarkan produk sendiri.
Sebagai kesimpulan bahwa strategi marketing terbaik adalah bagaimana membuat calon customer merasa nyaman. Karena pelayanan pertama adalah pada saat pemasaran produk. Cukup sekian semoga membantu sampai jumpa pada artikel berikutnya.
Posted in: Bisnis, Tips & Trik
Be the first person to like this.