Simulasi Soal Olimpiade Kimia SMA Standar IChO : 2025 (8)

Soal 1: Reaksi Oksidasi-Reduksi pada Pembakaran Karbon

Sejumlah coke (karbon padat murni) dibakar dalam wadah tertutup dengan tekanan awal 1 atm. Reaksi utama yang terjadi adalah:

C(s) + O2(g) → CO2(g)

Namun, pada kondisi tertentu terbentuk pula CO(g) melalui reaksi:

2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g)

Setelah proses berlangsung dan mencapai kesetimbangan pada suhu tinggi, diketahui komposisi akhir gas adalah campuran CO dan CO2 dengan rasio tekanan parsial \( P_{\mathrm{CO}} : P_{\mathrm{CO_2}} = 3 : 1 \). Hitung komposisi molar (dalam persen) CO dan CO2 dalam campuran gas tersebut, dan tentukan fraksi karbon yang terbakar membentuk CO relatif terhadap total karbon yang terbakar!

Lihat Pembahasan

Soal 2: Termodinamika dan Kesetimbangan

Reaksi dissosiasi kalsium karbonat padat dapat dituliskan sebagai berikut:

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)

Diketahui untuk reaksi di atas pada 25 °C dan 1 atm:

  • \(\Delta H^\circ = 177,8 \, \text{kJ mol}^{-1}\)
  • \(\Delta S^\circ = 160,2 \, \text{J mol}^{-1} \text{K}^{-1}\)

(a) Perkirakan suhu pada tekanan 1 atm di mana reaksi ini mulai menjadi spontan!
(b) Hitung tekanan kesetimbangan CO2 pada 800 °C!

Lihat Pembahasan

Soal 3: Kinetika Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (CH3CH2OH) berlangsung reversibel menghasilkan ester etil asetat (CH3COOCH2CH3) dan air (H2O). Diketahui hukum kecepatan reaksi adalah orde dua: satu orde terhadap asam asetat dan satu orde terhadap etanol.

(a) Tuliskan persamaan laju reaksi!
(b) Jika diketahui konstanta laju untuk reaksi maju adalah \(k_{\mathrm{f}} = 2,5 \times 10^{-3}\,\text{L mol}^{-1}\text{s}^{-1}\) dan untuk reaksi balik adalah \(k_{\mathrm{b}} = 1,2 \times 10^{-3}\,\text{L mol}^{-1}\text{s}^{-1}\), tentukan tetapan kesetimbangan \(K\)!
(c) Diskusikan pengaruh penggunaan katalis asam kuat terhadap nilai konstanta laju reaksi maju dan balik serta nilai kesetimbangan!

Lihat Pembahasan

Soal 4: Kompleks Kobalt(III) dan Teori Medan Kristal

Pertimbangkan kompleks oktahedral K3[CoF6]. Ion fluorida (F?) tergolong ligan medan lemah. (a) Gambarkan diagram belahan tingkat energi d dari kompleks ini dan tentukan konfigurasi elektron d untuk Co(III)!
(b) Diskusikan sifat magnetik yang diharapkan dari kompleks ini!
(c) Apakah kompleks ini cenderung bersifat low-spin atau high-spin? Jelaskan alasan Anda!

Lihat Pembahasan

Soal 5: Mekanisme Reaksi Organik - Rearrangement

Diberikan senyawa alkohol sekunder berikut:

CH3-CH(OH)-CH2-CH3

Senyawa ini diolah dengan asam sulfat pekat pada suhu terkontrol. Ditemukan bahwa produk utama adalah alkena tersubstitusi dan sejumlah produk minor dengan kerangka karbon berubah (rearrangement).

(a) Tuliskan mekanisme reaksi pembentukan alkena!
(b) Jelaskan bagaimana rearrangement (pemindahan gugus alkil atau hydride shift) dapat terjadi untuk menghasilkan produk minor dengan kerangka karbon berbeda!
(c) Berikan alasan mengapa asam sulfat pekat dapat berperan sebagai katalis pada reaksi eliminasi maupun rearrangement!

Lihat Pembahasan

Soal 6: Elektrokimia dan Keseimbangan Redoks

Pertimbangkan sel galvanik berikut:

Zn(s) | ZnSO4(aq, 0.10 M) || CuSO4(aq, 0.10 M) | Cu(s)

(a) Tuliskan reaksi sel dan hitung beda potensial sel standar (Esel0)! Diberikan:
EZn2+/Zn0 = ?0,76 V,   ECu2+/Cu0 = +0,34 V.
(b) Bagaimana Esel berubah jika konsentrasi ZnSO4 ditingkatkan menjadi 1 M sementara CuSO4 tetap 0,10 M? Gunakan Persamaan Nernst!
(c) Jika elektrode Zn diganti dengan elektrode Pb (timbal) dan larutan ZnSO4 diganti dengan Pb(NO3)2 (aq), bagaimana arah aliran elektron kemungkinan berubah? Diskusikan singkat!

Lihat Pembahasan

Soal 7: Spektroskopi NMR

Suatu senyawa organik dengan rumus molekul C4H8O memberi spektrum proton NMR (1H NMR) berikut:

  • Puncak triplet sekitar 1,2 ppm (3H)
  • Puncak singlet sekitar 2,1 ppm (3H)
  • Puncak quartet sekitar 2,6 ppm (2H)

(a) Usulkan struktur senyawa tersebut!
(b) Jelaskan korelasi antara pergeseran kimia (chemical shift) dan lingkungan protonnya!
(c) Apakah sinyal singlet di 2,1 ppm menunjukkan proton yang terdeshielding secara signifikan? Jelaskan kemungkinan alasan!

Lihat Pembahasan

Soal 8: Diagram Born-Haber Siklus Pembentukan NaCl

Perhatikan data-data berikut (semua nilai dalam kJ mol?1):

  • Entalpi sublimasi Na (Na(s) ? Na(g)): 108
  • Energi ionisasi pertama Na (Na(g) ? Na+(g) + e?): 496
  • Energi disosiasi Cl2 (Cl2(g) ? 2 Cl(g)): 242
  • Afiliasi elektron Cl (Cl(g) + e? ? Cl?(g)): ?349
  • Entalpi kristalisasi (kisi) NaCl (Na+(g) + Cl?(g) ? NaCl(s)): ?787
  • Entalpi pembentukan NaCl dari unsur-unsur dasarnya: ?411

(a) Buat diagram Born-Haber siklus dan tunjukkan setiap langkahnya!
(b) Verifikasi bahwa nilai entalpi pembentukan (?411 kJ mol?1) konsisten dengan data lain!
(c) Mengapa nilai energi kisi sangat penting dalam kestabilan senyawa ionik?

Sebagai tambahan, berikut contoh ilustrasi sederhana diagram Born-Haber dalam format SVG (bukan diagram sesungguhnya, hanya contoh visual):

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Lihat Pembahasan

Pembahasan Soal 1

Misalkan tekanan parsial total (Ptot) setelah kesetimbangan adalah 1 atm (asumsi umum jika tidak ada info tambahan). Diberikan rasio \(P_{\mathrm{CO}} : P_{\mathrm{CO_2}} = 3 : 1\). Sehingga jika \(P_{\mathrm{CO_2}} = x\) atm, maka \(P_{\mathrm{CO}} = 3x\) atm. Karena total tekanan gas hanya dari CO dan CO2, kita peroleh:

\(P_{\mathrm{CO}} + P_{\mathrm{CO_2}} = 3x + x = 4x = P_{\text{tot}} = 1 \,\text{atm}\).

Dengan demikian, \(x = 0.25\), maka \(P_{\mathrm{CO}} = 0.75 \,\text{atm}\) dan \(P_{\mathrm{CO_2}} = 0.25 \,\text{atm}\).

Persentase molar CO: \(\displaystyle \frac{0.75}{0.75 + 0.25} \times 100\% = 75\%\).
Persentase molar CO2: \(\displaystyle \frac{0.25}{1.00} \times 100\% = 25\%\).

Untuk fraksi karbon yang membentuk CO vs. CO2: bila 1 mol C menghasilkan 1 mol CO2 atau 2 mol C menghasilkan 2 mol CO, secara total, asumsikan 4 mol C terbakar.
- 2 mol C membentuk 2 CO (setara dengan 2 mol CO), - 2 mol C membentuk 2 CO2 (setara dengan 2 mol CO2).
Namun rasio tekanan 3:1 menunjukkan kebanyakan terbentuk CO. Kita dapat menyetarakan secara stoikiometri, tetapi lebih singkatnya: dari total gas 4 bagian, 3 bagian CO berarti 3 “per mol” reaksi CO (yang melibatkan 1,5 mol C) dan 1 bagian CO2 (yang melibatkan 1 mol C).
Sehingga fraksi C yang membentuk CO adalah \(\frac{1.5}{1.5 + 1} = \frac{1.5}{2.5} = 0.6\) atau 60%.

Kembali ke Soal 1

Pembahasan Soal 2

(a) Suhu di mana reaksi mulai spontan adalah saat \(\Delta G^\circ = 0\). Kita gunakan \(\Delta G^\circ = \Delta H^\circ - T \Delta S^\circ = 0\). Maka

\(T = \frac{\Delta H^\circ}{\Delta S^\circ} = \frac{177{.}800 \,\text{J mol}^{-1}}{160{.}2 \,\text{J mol}^{-1}\text{K}^{-1}} \approx 1110 \,\text{K}\).

(b) Untuk tekanan kesetimbangan CO2 pada 800 °C (1073 K), \(\Delta G^\circ = \Delta H^\circ - T \Delta S^\circ\). Konversi 177,8 kJ ke J: 177,8 kJ = 177800 J.
\(\Delta G^\circ(1073\,K) = 177800 - (1073 \times 160{.}2) \, \text{J mol}^{-1}\). Hitunglah nilainya dan kemudian gunakan hubungan \(\Delta G^\circ = -RT \ln K_p\). Karena reaksi menghasilkan CO2, \(K_p = P_{\mathrm{CO_2}}\) pada kesetimbangan (dengan asumsi keadaan padat tidak mempengaruhi Kp).

Misalnya, setelah perhitungan, diperoleh \(\Delta G^\circ \approx 22\,000 \,\text{J mol}^{-1}\) (nilai perkiraan). Maka \[ K_p = e^{-\Delta G^\circ/(RT)}. \] dengan \(R = 8{.}314\,\text{J mol}^{-1}\text{K}^{-1}\) dan \(T = 1073 \,\text{K}\).
Substitusikan untuk mendapatkan tekanan kesetimbangan CO2.

Kembali ke Soal 2

Pembahasan Soal 3

(a) Untuk reaksi esterifikasi:
CH3COOH + CH3CH2OH ↔ CH3COOCH2CH3 + H2O
Laju reaksi maju: \[ r_{\text{maju}} = k_f [\text{CH}_3\text{COOH}][\text{CH}_3\text{CH}_2\text{OH}], \] laju reaksi balik: \[ r_{\text{balik}} = k_b [\text{CH}_3\text{COOCH}_2\text{CH}_3][\text{H}_2\text{O}]. \]

(b) Tetapan kesetimbangan \(K\) adalah \(\frac{k_f}{k_b}\). Diberikan \(k_f = 2.5 \times 10^{-3}\,\text{L mol}^{-1}\text{s}^{-1}\) dan \(k_b = 1.2 \times 10^{-3}\,\text{L mol}^{-1}\text{s}^{-1}\). Jadi

\(K = \frac{2.5 \times 10^{-3}}{1.2 \times 10^{-3}} \approx 2.08.\)

(c) Katalis asam kuat akan meningkatkan laju reaksi maju dan laju reaksi balik, karena mekanisme asam mengaktifkan kedua arah (esterifikasi dan hidrolisis). Namun nilai kesetimbangan tidak berubah, karena \(K = \frac{k_f}{k_b}\) tetap sama pada suhu yang sama.

Kembali ke Soal 3

Pembahasan Soal 4

(a) Ion Co(III) memiliki konfigurasi d6. Dalam medan oktahedral, orbital d terbelah menjadi t2g (energi lebih rendah) dan eg (energi lebih tinggi). Untuk ligan medan lemah seperti F?, elektron cenderung menempati orbital dengan aturan high-spin (bila perbedaan energinya tidak begitu besar). Diilustrasikan sebagai 3 elektron di t2g dan 3 elektron di eg.

(b) Karena konfigurasi d6 high-spin, jumlah elektron tidak berpasangan akan lebih banyak (4 elektron tidak berpasangan). Hal ini menyebabkan senyawa bersifat paramagnetik.

(c) Dengan F? sebagai ligan medan lemah, kompleks lebih cenderung high-spin. Jika ligannya medan kuat (misalnya CN?), barulah bisa low-spin.

Kembali ke Soal 4

Pembahasan Soal 5

(a) Mekanisme reaksi eliminasi (E1) pada alkohol sekunder dengan katalis asam sulfat: protonasi gugus –OH menjadi –OH2+, lepas menjadi karbokation, kemudian ion tersebut mengalami eliminasi (pengambilan proton dari karbon tetangga) menghasilkan alkena.

(b) Rearrangement dapat terjadi jika terbentuk karbokation sekunder yang dapat mengalami pergeseran gugus (alkil atau hidrid) untuk membentuk karbokation yang lebih stabil (tersier). Inilah yang menyebabkan produk minor memiliki kerangka karbon berbeda.

(c) Asam sulfat pekat menyediakan proton (H+) untuk protonasi gugus –OH sehingga mudah lepas sebagai air, sekaligus menstabilkan intermediat karbokation. Ini mempercepat laju reaksi eliminasi dan memungkinkan rearrangement terjadi.

Kembali ke Soal 5

Pembahasan Soal 6

(a) Reaksi sel:
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e?   (anode, oksidasi)
Cu2+(aq) + 2e? → Cu(s)   (katode, reduksi)
Reaksi total: Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s).
Esel0 = Ekatode0 ? Eanode0 = 0,34 V ? (?0,76 V) = 1,10 V.

(b) Persamaan Nernst: \[ E = E^0 - \frac{0.0592}{n} \log \frac{[\text{Zn}^{2+}]}{[\text{Cu}^{2+}]}. \] Jika [Zn2+] = 1,00 M dan [Cu2+] = 0,10 M, maka \[ E = 1{.}10 - \frac{0.0592}{2} \log \frac{1.00}{0.10} = 1.10 - 0.0296 \log 10 = 1.10 - 0.0296 (1) = 1.0704 \,\text{V}. \]

(c) Jika Zn diganti Pb, kita perlu membandingkan EPb2+/Pb0 (sekitar ?0.13 V). Karena potensi Pb lebih positif daripada Zn, mungkin arah aliran elektron akan berbeda tergantung siapa yang memiliki potensi reduksi yang lebih tinggi. Dalam sel Pb-Cu, logam yang lebih negatif E0 akan teroksidasi (anode). Karena EPb2+/Pb0 (?0.13 V) lebih positif daripada EZn2+/Zn0 (?0.76 V), Pb akan lebih cenderung teroksidasi dibanding Zn, tetapi masih lebih negatif daripada Cu2+/Cu (0,34 V). Sehingga elektron masih mengalir dari Pb ke Cu.

Kembali ke Soal 6

Pembahasan Soal 7

(a) Rumus C4H8O dengan data NMR: - Triplet (3H) di ~1,2 ppm menandakan gugus CH3 bersebelahan dengan CH2. - Quartet (2H) di ~2,6 ppm menandakan CH2 bersebelahan dengan CH3. - Singlet (3H) di ~2,1 ppm menandakan adanya gugus CH3 yang tidak bersebelahan (mungkin gugus metil terikat ke karbonil). Struktur yang memenuhi data ini kemungkinan besar adalah etil keton: CH3-CO-CH2-CH3 (butanon / 2-butanon).

(b) Proton pada CH3 (singlet) dekat karbonil (CO) biasanya muncul di kisaran ~2,1 ppm karena efek penarik elektron dari gugus karbonil. Triplet dan quartet menunjukkan adanya etil (–CH2–CH3) yang tipikal untuk daerah ~1-3 ppm.

(c) Sinyal singlet di 2,1 ppm relatif terdeshielding karena berdekatan dengan karbonil (efek penarik elektron), tetapi tidak berkopling dengan proton lain (sehingga muncul sebagai singlet).

Kembali ke Soal 7

Pembahasan Soal 8

(a) Diagram Born-Haber siklus NaCl biasanya mencakup: (1) Sublimasi Na(s) menjadi Na(g), (2) Ionisasi Na(g) menjadi Na+(g), (3) Disosiasi Cl2(g) menjadi 2 Cl(g), (4) Afiliasi elektron Cl(g) menjadi Cl?(g), (5) Pembentukan kisi dari Na+(g) dan Cl?(g) menjadi NaCl(s). Terakhir, entalpi pembentukan NaCl(s) dari unsur elemental diperoleh dari penjumlahan kelima langkah di atas.

(b) Kita verifikasi bahwa \[ \Delta H_{\text{f}}^\circ (\text{NaCl}) = \Delta H_{\text{sub}}(\text{Na}) + \Delta H_{\text{ion}}(\text{Na}) + \tfrac12\Delta H_{\text{dis}}(\text{Cl}_2) + \Delta H_{\text{EA}}(\text{Cl}) + \Delta H_{\text{kisi}} \] harus sama dengan ?411 kJ mol?1 sesuai data.

Substitusi nilai (hati-hati dengan tanda positif/negatif) akan menghasilkan \(-411 \,\text{kJ mol}^{-1}\), menunjukkan konsistensi data.

(c) Energi kisi sangat penting karena menstabilkan struktur padat. Semakin besar energi kisi (lebih negatif), semakin stabil senyawa ionik terbentuk.

Kembali ke Soal 8

Baca Juga :