admin
by on September 11, 2015
925 views

Cara Membuat Minyak Kelapa

Proses pembuatan minyak kelapa dimulai dari pemisahan daging buah dan kulit buah. Daging buah diperoleh dengan cara memecah daging buah atau dengan mengupas tempurung kelapa. Pada proses pemisahan ini akan diperoleh air kelapa yang selanjutnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk misalnya sari kelapa atau kecap kelapa.
Setelah diperoleh daging buah kelapa yang telah terpisah dari kulitnya, selanjutnya dilakukan pengecilan ukuran dengan cara pemarutan atau penggilingan. Tujuan dari pemarutan ini adalah untuk merusak sel daging buah kelapa agar mudah dikeluarkan minyaknya.

Daging kelapa yang sudah diparut kemudian diolah dijadikan santan dengan proses pemerasan. Pemerasan dilakukan beberapa kali hingga kandungan santan habis. Selama pemerasan, parutan daging buah ditambahi dengan air. Pemerasan dihentikan ketika hasil pemerasan sudah tidak mendapatkan air perasan yang berwarna putih atau hasil perasan cenderung berwarna jernih.
Santan yang diperoleh dari pemerasan selanjutnya dipanaskan hingga diperoleh santan yang terpisah antara santan pekat/krim dengan bubuk skim. Bagian yang banyak mengandung minyak disebut sebagai krim, dan bagian yang sedikit mengandung minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah. Pada proses pemanasan ini dijaga agar krim santan yang dipanaskan tidak pecah untuk memudahkan proses pemisahan. Santan yang pekat yang tersebut selanjutnya dilakukan pemanasan agar air yang masih terkandung dalam santan menguap hingga diperoleh minyak dan endapan yang dinamakan blondho.

Selanjutnya hasil pemanasan yang terdiri minyak dan ampas tersebut disaring untuk memisahkan antara minyak dan endapannya. Biasanya endapan ini masih mengandung minyak yang cukup banyak. Untuk itu dilakukan pengepresan agar diperoleh endapan sedikit mengandung minyaknya. Endapan yang telah habis atau berkurang kandungan minyaknya biasanya dinamakan kethak. Minyak yang didapat dari cara tradisional ini biasanya akan menghasilkan 60-70 % minyak yang terkandung dalam daging buah kelapa.

Minyak selanjutnya disimpan pada wadah botol atau kaleng. Selama penyimpanan diharapkan minyak dijaga agar tidak kontak dengan sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan minyak akibat proses oksidasi dan minyak berbau tengik

sumber : bse.kemdikbud.go.id: diolah

Posted in: Bisnis
Be the first person to like this.