by on July 31, 2016
746 views

Panduan Perjalanan Haji Berdasarkan Pengalaman


Ini adalah pengalaman saya berangkat haji pada tahhun 2014. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang ingin berangkat haji agar memiliki sedikit gambaran tentang situasi di sana (mekkah dan madinah).

Berangkat menuju tanah suci merupakan suatu hal yang sangat ditunggu oleh kaum muslimin dan muslimah seluruh dunia. Dengan sistem antri yang cukup lama dan akhirnya sekarang sudah mendapatkan panggilan ke tanah suci dengan harapan menjadi haji yang mabrur. Amiin

EMBARKASI

Proses pemberangkatan dibagi dua gelombang yaitu gelombang pertama dan kedua. Kami pada saat itu berada pada gelombang pertama yang menuju lansung Madinah, sedangkan gelombang kedua lansung menuju Jeddah. Proses pemberangkatan dimulai dari kampung halaman menuju bandara secara berombongan yang diatur oleh pemerintah. Penerbangan dari daerah asal menuju embarkasi, sesampainya di sana lansung menuju asrama haji yang tentunya ada acara seremonial pelepasan oleh Pemerintah Daerah. Cek kesehatan juga diadakan di embarkasi, diberi gelang tanda pengenal serta uang belanja sekitar 1.500 SAR dalam mata uang Arab Saudi, jika dirasa kurang penukaran juga bisa dilaksanakan di Madinah dan Mekkah. Di Embarkasi di adakan manasik haji untuk persiapan berangkat ke tanah suci. Besok harinya pemberangkatanpun dilaksanakan dari Bandara Tanah Air menuju madinah (bagi gelombang pertama)

MADINAH

Sampai di Madinah terasa perbedaan suhu jika dibandingkan dengan Indonesia. Suhu yang panas serta daerah yang dikelilingi oleh padang pasir membuat daerah arab terasa begitu panas. Tentu hal ini tidak menjadi penghalang untuk beribadah karena Allah akan memberi kemudahan bagi hambanya. Tujuan utama di Madinah ini adalah Arba’in yaitu mengerjakan amalan sholat wajib berjamaah di Masjid Nabawi selama empat puluh waktu secara berturut-turut. Ini bukan termasuk wajib haji, namun karena pahalanya yang begitu besar maka dianjurkan untuk melaksanakannya. Berdoalah semoga hotel tempat Anda menginap berada dekat dengan Masjid Nabawi. Sedangkan kami pada saat itu mendapat Hotel yang jika ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 40 menit. Di dalam Masjid Nabawi telah tersedia air zam-zam yang bisa diminum sepuasnya.

Ada tempat yang menjadi incaran jamaah haji ketika di Madinah yaitu Raudah yang dikenal dengan tempat berdoa mustajab. Memang untuk masuk ke sini biasa terjadi rebutan antar sesama jamaah dari seluruh Dunia. Masuk di Raudah tidak boleh terlalu lama karena banyak jamaah antri untuk sholat dan berdoa di tempat tersebut. Ingat.. jika sudah sampai ke raudah jangan lupa berdoa karena ini memang tempat yang Mustajab.

BIR ALI (MIQAT)

Setelah beberapa hari di Madinah sekarang saatnya menuju Makkah. Pada umumnya jamaah memasang ikram di Madinah walaupun ini bukan miqat, tapi demi kemudahan dianjurkan memasang ikram di Madinah. Bus berangkat dari madinah menuju Miqat Bir Ali untuk mengambil niat. Disini jamaah memasang niat (lihat di buku panduan haji) dan berikram. Mulai saat ini semua larangan berikram telah berlaku. Jika melanggar bisa dikenakan dam yang lebih jelasnya bisa di lihat di panduan haji. Miqat Bir Ali merupakan miqat yang digunakan oleh jamaah haji gelombang pertama karena berasal dari arah Madinah menuju Mekkah

MEKKAH (UMROH)

Hanya memerlukan waktu beberapa jam perjalanan sudah sampai di Mekkah. Sesampainya di Mekkah akan menuju ke hotel yang telah ditetapkan. Berdoalah supaya mendapat hotel yang dekat dengan Masjidil Haram, kami pada saat itu mendapat hotel yang jaraknya bisa memerlukan waktu 50 menit jalan kaki menuju ke Masjidil Haram. Ok.. Disini masih dalam proses umrah, boleh beristirahat di hotel ataupun bagi yang ingin lansung menyelesaikan umrahnya bisa lansung menuju masjid haram. Perlu diingat, sebaiknya pergi ke Masjid Haram dilakukan secara berombongan untuk menghindari kesasar terutama perjalanan pulang ke hotel. Untuk menghindari kesasar, buatlah dan hapalkanlah jalan dan tempat2 yang dilewati menuju masjid haram, biasanya jamaah banyak yang nyasar pulang ke hotel untuk hari pertama mengingat kota Mekkah merupakan kota yang besar dan memiliki jalan raya yang banyak.

Baiklah, sekarang sudah sampai di Masjid Haram. Silahkan masuk ke Masjid Haram melalui pintu mana saja, memang yang disunnahkan masuk melalui pintu Babussalam. Tapi karena Masjid Haram cukup luas, akan sulit mencari pintu tersebut bagi orang yang pertama kali berkunjung. Setelah masuk ke masjid segeralah untuk berthawaf kemudian dilanjutkan dengan sholat sunat di Multazam. Langkah selanjutnya adalah sa’i. Lokasi sa'i tidaklah jauh dari lokasi thawaf, segeralah menuju kesana untuk sa’i yang dimulai dari bukit Shofa dan berakhir di Marwah. Langkah terakhir adalah Tahallul yaitu menggunting sebagian kecil rambut. Setelah langkah ini selesai maka Anda sudah selesai melaksanakan umrah dan larangan berikram sudah tidak ada lagi. Sekarang jamaah tinggal menunggu datangnya saat pelaksanaan haji.

HAJI : Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Haji memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan umrah. Haji dilaksanakan pada waktu yang ditentukan dengan ada wukuf dan melontar jumrah. Dari hotel jamaah sudah berikram dengan mneggunakan bus menuju ke padang arafah, karena jamaah yang jumlahnya begitu ramai maka keberangkatan tidaklah sama bahkan ada yang diberangkatkan satu atau dua hari lebih dulu dari jamaah lainnya. Sesampainya di sana lansung menuju ke tenda yang telah disediakan sambil menunggu waktu wukuf.

Khutbah wukuf dilaksanakan sebelum zuhur dan malamnya jamaah sudah mulai berangkat menuju Muzdalifah. Kami berangkat ke muzdalifah di malam hari dengan perjalanan sekitar 30 menit. Sesampainya di Muzdalifah, jamaah turun beberapa jam saja untuk mengambil batu yang dibawa nanti untuk melontar jumrah di Mina. Mulai sebelum subuh jamaah berangkat menuju mina dengan lama perjalanan yang relatif karena tingginya volume kendaraan sehingga menimbulkan macet. Alhamdulillah perjalanan kami tidak begitu lama sekitar 40 menit. Jamaah indonesia umumnya memilih Nafar Tsani sehingga melontar jumrah dilaksanakan tiga hari.

HAJI : Kembali ke Mekkah

Lamanya perjalanan dari Mina ke Mekkah sangat relatif. Walaupunn jaraknya yang tidak begitu jauh, tapi perjalan ini bisa memakan waktu lebih dari satu jam karena tingginya volume kendaraan. Di Mekkah, jika kondisi sehat bisa lansung menyelesaikan proses pelaksanaan haji dengan thawaf, diikuti sa'i dan Tahallul besar. Setelah hal tersebut selesai, Alhamdulillah telah selesai melaksanakan ibadah haji dan tinggal menunggu thawaf wada’ sebelum pulang ke tanah air. Jika ada pertanyaan silahkan berkomentar di bawah ini

Be the first person to like this.
semoga bermanfaat
Like August 3, 2016