Berapa Biaya Kuliah di Malaysia
Sekarang ini, Malaysia makin ramai dilirik mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri. Bukan cuma karena letaknya yang dekat, tapi juga karena kualitas pendidikannya mampu bersaing dengan negara-negara Asia lainnya. Kalau kamu sedang menimbang-nimbang ke mana akan melanjutkan studi, Malaysia layak masuk dalam daftar pertimbanganmu. Salah satu hal yang sering bikin penasaran pastinya soal biaya kuliah di sana. Yang perlu diingat, biaya kuliah bukan cuma sekedar membayar uang semester, tapi juga mencakup kebutuhan harian, hunian, transportasi, asuransi, dan berbagai pengeluaran lain yang kerap terlewat dalam perhitungan awal.
Begitu kamu mulai menelusuri info tentang kuliah di Malaysia, akan langsung terlihat bahwa pilihan universitasnya banyak sekali, dengan jurusan yang beragam pula. Universitas negeri di sana umumnya menawarkan biaya kuliah yang lebih ramah di kantong ketimbang universitas swasta. Tapi, tetap saja, angka pastinya bergantung pada jurusan yang kamu minati. Kalau bicara program S1, biasanya biaya kuliah tahunan dimulai dari sekitar 10.000 ringgit Malaysia hingga bisa mencapai 30.000 ringgit Malaysia, tergantung pada kampus dan jurusannya. Misalnya saja, jurusan teknik atau kedokteran biasanya membutuhkan biaya lebih tinggi daripada jurusan lain. Sementara untuk program S2 atau pascasarjana, biayanya cenderung sedikit lebih besar, namun tetap lebih ringan dibandingkan studi di negara Barat seperti Australia atau Inggris.
Soal biaya hidup, ini juga wajib masuk dalam perhitungan. Kota besar seperti Kuala Lumpur jelas menuntut biaya hidup yang lebih besar dibandingkan kota-kota kecil seperti Penang atau Johor Bahru. Kalau kamu memilih tinggal di asrama kampus, biasanya bisa lebih hemat karena fasilitasnya sudah cukup memadai. Tapi kalau ingin lebih mandiri dengan menyewa apartemen atau rumah, biayanya tentu saja akan ikut menyesuaikan, apalagi kalau kamu memilih lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat aktivitas. Makanan pun jadi pengeluaran rutin yang perlu dipikirkan. Rajin masak sendiri biasanya bisa bikin pengeluaran lebih irit, sedangkan makan di luar pasti butuh bujet ekstra.
Dari sisi transportasi, Malaysia punya sistem angkutan umum yang cukup nyaman dan murah, terutama di kota besar yang sudah punya bus dan kereta yang saling terintegrasi. Banyak mahasiswa asing memilih naik transportasi publik agar tidak menguras dompet. Sebagian ada pula yang memilih membeli sepeda atau motor bekas untuk menunjang mobilitas sehari-hari, apalagi kalau jarak dari tempat tinggal ke kampus cukup jauh. Karena itulah, sebaiknya kamu pikirkan matang-matang lokasi hunian supaya tidak harus mengeluarkan ongkos lebih setiap hari untuk transportasi.
Jangan lupa juga, ada biaya lain yang sifatnya wajib seperti asuransi kesehatan. Semua mahasiswa internasional yang kuliah di Malaysia diwajibkan memiliki asuransi kesehatan selama masa studi di sana. Kadang-kadang asuransi ini sudah masuk paket biaya awal saat daftar ulang, meski di beberapa universitas harus dibayar terpisah. Tak hanya itu, kamu juga harus siapkan dana untuk mengurus visa pelajar. Visa ini wajib diperpanjang tiap tahun, dan besarnya biaya bisa berbeda-beda tergantung kebijakan kampus dan peraturan pemerintah yang sedang berlaku.
Bagi kamu yang suka eksplorasi atau punya hobi tertentu, jangan lupa sisihkan sebagian uang untuk kebutuhan hiburan. Ada kalanya kamu ingin jalan-jalan, nonton film, atau nongkrong bareng teman di kafe. Pengeluaran semacam ini gampang sekali membengkak kalau tidak dikontrol, jadi penting untuk menetapkan batasan agar keuangan tetap aman.
Kalau kamu masih khawatir soal dana, kabar baiknya cukup banyak universitas di Malaysia yang menawarkan beasiswa untuk mahasiswa asing. Ada beasiswa penuh, ada juga yang parsial, baik untuk biaya kuliah maupun bantuan biaya hidup. Tentunya, ada syarat khusus yang harus dipenuhi dan seleksi yang cukup ketat. Kalau kamu ingin mencoba jalur beasiswa, sebaiknya sejak awal sudah menyiapkan dokumen pendukung dan terus mencari info terbaru baik dari laman resmi universitas maupun agen pendidikan yang terpercaya.
Satu hal lagi yang tidak boleh diabaikan adalah nilai tukar antara ringgit Malaysia dan rupiah. Kurs bisa berubah setiap waktu, makanya penting selalu mengecek nilai tukar terbaru sebelum kamu menyusun anggaran. Selain itu, jangan lupa alokasikan dana cadangan untuk kebutuhan mendadak, seperti pengeluaran kesehatan yang tidak diduga, beli buku, atau kebutuhan pribadi lainnya yang tiba-tiba muncul.
Menyesuaikan diri dengan kehidupan di negara orang memang butuh proses, apalagi dalam urusan mengelola keuangan sendiri. Tetapi, kalau kamu sudah membuat rencana anggaran yang matang dan rajin mencari informasi, sebenarnya biaya hidup maupun kuliah di Malaysia masih relatif masuk akal, terlebih jika dibandingkan dengan negara tujuan lain seperti Australia, Singapura, atau Inggris. Selain biayanya yang lebih bersahabat, Malaysia juga punya suasana multikultural yang hangat, pilihan makanan yang cocok di lidah orang Indonesia, dan fasilitas pendidikan yang modern. Semua itu tentu jadi nilai tambah yang tidak kecil.
Intinya, biaya kuliah di Malaysia sangat beragam, tergantung universitas, jurusan, dan gaya hidup yang kamu jalani. Dengan perencanaan yang matang, info yang lengkap, serta memanfaatkan peluang beasiswa, kuliah di Malaysia bisa berjalan lancar tanpa perlu cemas soal biaya. Kalau kamu mencari pengalaman studi di luar Indonesia tanpa harus menguras kantong terlalu dalam, Malaysia bisa jadi salah satu opsi paling menarik. Selain mendapat ilmu, kamu juga bisa menikmati pengalaman hidup di lingkungan yang beda, memperluas jaringan, sekaligus membuka peluang baru untuk masa depan.