by on August 5, 2016
3,738 views

Kendala Dan Masalah Paling Umum Bagi Pelajar Di Indonesia

Sebagai seorang pelajar tentunya memiliki kewajiban yang sudah pasti harus dilakukan. Yaitu belajar. Tentu saja, namanya juga pelajar, tugas utama yang paling wajib adalah belajar. Tapi, hampir seluruh pelajar pasti pernah mengalami yang namanya kendala atau masalah dalam menjalani tugas wajibnya.

Terlalu Banyak Mata Pelajaran

Mengapa pelajar-pelajar sering kali pusing sendiri dengan apa yang mereka pelajari di sekolah? Karena mereka merasa terlalu banyak hal yang harus mereka pelajari, terlalu banyak yang harus diingat dan dihapal, dan terlalu banyak buku untuk dibaca. Memang pada faktanya, untuk sekolah di Indonesia, semakin tinggi tingkatan maka mata pelajaran pun juga bertambah. Sekalipun di tingkat SMA sudah mengalami pembagian jurusan, mata pelajaran yang dipelajari tetap banyak. Pengalaman penulis sendiri yang kebetulan memasuki jurusan IPA, memperlajari 15 mata pelajaran.

Untuk asumsi pribadi, barangkali banyak dari kita dahulu yang berpikir jika sudah memilih jurusan di SMA, maka pelajaran akan lebih berfokus pada suatu bidang. Tapi kenyataannya hal itu tidak terjadi. Ditambah lagi dengan adanya Kurikulum 2013, yang didalamnya ada program lintas minat, yaitu dimana anak dari jurusan IPA akan mengambil setidaknya satu mata pelajaran dari jurusan IPS untuk dipelajari. Dan opsi yang didapatkan adalah ekonomi, geografi, atau sosiologi. Begitu pula sebaliknya untuk anak jurusan IPS dengan opsi kimia, fisika, atau biologi.

Disinilah poin pentingnya. Bukannya mengatakan tidak penting, tapi program lintas minat ini otomatis menambah daftar mata pelajaran bagi para pelajar. Itulah yang memuat mereka merasa terbebani dan sering mengeluh

Mata Pelajaran Sulit

Sejatinya, hampir mustahil bagi seorang pelajar untuk menguasai semua mata pelajaran di sekolah. Tidak ada manusia yang sempurna, memang. Setiap orang pasti memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing. Barangkali salah satunya adalah kendala dalam pelajaran di sekolah.

Beberapa mata pelajaran di sekolah yang sering dianggap sulit diantaranya adalah matematika, fisika, dan kimia untuk SMA jurusan IPA. Kiranya itulah yang paling umum dan paling sering dikeluhkan oleh sebagian besar para pelajar. Jika ditanya mengapa matematika, fisika, dan kimia itu sulit, jawaban mereka akan beragam. Tapi dari semua alasan yang pernah kita dengar, kesimpulannya tetap menuju satu jawaban. Yaitu karena matematika, fisika, dan kimia memerlukan sedikit pemikiran ekstra untuk menguasainya. Poin inilah yang membuat para pelajar mengeluh.

Beban pun akan makin bertambah jika guru pembimbing atau pengajar yang ‘kurang mendukung’ dalam proses pembelajaran di sekolah. Misalnya seperti hanya memberikan contoh soal yang mudah kemudian membuat soal latihan yang lebih sulit dipahami.

Kendala Waktu

Khususnya untuk pelajar tingkat SMA, sering kali mengeluh tentang waktu. Misalnya tidak memiliki waktu untuk belajar karena kesibukan lain. Seperti menghabiskan waktu dan memfokuskan diri untun urusan kegiatan ekskul di sekolah. Memang kegiatan ekskul itu bermanfaat dan berdampak positif. Nah, untuk poin yang satu ini sepertinya kurang tepat untuk menyalahkan pihak sekolah.

Karena memang pada umumnya sudah menjadi ketentuan kurikulum dengan membuat jadwal maksimal 9 jam pelajaran per harinya dalam pengalaman penulis sendiri. Maka pada situasi seperti ini, pihak sekolah hanya menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan. Lalu mengapa pelajar mengeluh? Karena tidak bisa membagi waktu. Mungkin alasan ini sudah sering diberitahukan oleh para guru kepada siswa, yaitu untuk membagi waktu dengan bijaksana. Tapi memang benarlah demikian. Karena waktu belajar di sekolah yang begitu panjang, maka para pelajar juga dituntut secara tidak langsung untuk membagi waktu mereka dengan bijaksana. Para pelajar mau tak mau harus meluangkan waktu lagi diluar jam pelajaran sekolah untuk tetap belajar, lagi-lagi karena banyaknya pelajaran yang harus dipelajari.

Tuntutan Nilai

Mengapa tuntutan nilai kerap dikeluhkan para pelajar? Salah satunya adalah faktor Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Lazimnya, tiap sekolah memiliki standar yang berbeda per mata pelajaran atau semua mata pelajaran sekaligus. Mengapa KKM pun menjadi keluhan? Karena pada sekolah yang memiliki akreditasi A, biasanya memiliki KKM yang cukup tinggi pula, dibanding dengan sekolah lain yang terakreditasi dibawah A.

Pengalaman penulis salah satunya adalah ketika dulu di sekolah saya tiba-tiba menaikkan KKM menjadi 82. Itu artinya, bahwa setiap ulangan harian diadakan, untuk mendapatkan status tuntas maka murid diwajibkan mendapatkan minimal nilai 82. Dan akan menjadi sangat menyakitkan sepertinya apabila kita hanya mendapat nilai 80 atau 81. Bagi para pelajar, termasuk penulis sendiri, persoalan poin koma seperti itu demikianlah menyebalkannya sampai harus mengulang kembali (remidi) karena secara teknis nilai 80 dan 81 tetap dibawah standar minimal ketuntasan.

Itulah mengapa para pelajar merasa dituntut untuk mendapatkan nilai minimal yang sedemikian tinggi agar tidak remidi, dengan faktor keluhan lain adalah tingginya standar ketuntasan yang ditetapkan sekolah.

Malas

Puncaknya adalah rasa malas. Semua orang pasti pernah mengalami rasa malas. Adalah ketika kita sedang tidak ingin melakukan atau mengerjakan sesuatu. Tapi kerap kali, malas juga menjadi ancaman tersendiri bagi para pelajar, tergantung seberapa parah malas yang sedang menlanda. Meskipun tidak semua orang mengalami hal yang demikian.

Umumnya, faktor yang menyebabkan rasa malas pada para pelajar adalah semua hal yang sudah penulis jabarkan diatas. Itulah mengapa dapat dikatakan puncak dari segala keluhan merupakan malas. Ketika mengeluhkan terlalu banyak mata pelajaran, akan berakhir dengan rasa malas belajar. Juga ketika pelajaran yang dirasa terlalu sulit, semangat untuk belajar pun akan menipis.

Tapi, untuk mata perlajaran yang agaknya dirasa sukar, barangkali kita bisa menjadikan hal tersebut motivasi agar belajar lebih giat lagi. Sekali lagi, tidak semua orang berpikir atau merasakan demikian. Itulah mengapa rasa malas adalah sesuatu yang harus kita hindari juga.

Posted in: Anak/ Balita
Be the first person to like this.