by on May 17, 2016
2,385 views

Wisata Jembatan Barito Kalimantan Selatan

Daerah Kalimantan Selatan memang dikenal sebagai daerah dataran rendah yang memiliki banyak sungai. Karena sungainya yang besar maka tentu jembatannya juga besar. Ada lagi yang terkenal sebagai tempat wisata buatan di daerah Kalimantan Selatan ini, yaitu Jembatan Barito. Ya, memang tempat ini hanya sebuah jembatan panjang yang menghubungkan dua kota, yaitu wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah. Tetapi dibalik itu semua, menyimpan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat setempat. Lebih spesifiknya lagi, Jembatan Barito menghubungkan pinggir barat sungai Barito, yaitu Kecamatan Anjir Muara dengan tepi timur Sungai Barito, yaitu Kecamatan Alalak di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Nama objek wisata ini sebenarnya adalah Jembatan Rumpiang. Tetapi lebih dikenal sebagai Jembatan Barito karena jembatan ini terbentang di atas sungai Barito. Jembatan Barito memiliki total panjang bentang 1.082 meter dan bentang utamanya sepanjang 902 meter dan jembatan pendekat sepanjang 180 meter dengan konstruksinya yang terbuat dari pelengkung rangka baja. Lebar Jembatan Barito mencapai 10,37 meter dengan ketinggian area bebas jembatan utama mencapai 15-18 meter. Dengan begitu jalan raya perairan digunakan sebagai lalu lintas Kapal Tongkang.

Jembatan Rumpiang atau Jembatan Barito mulai dibangun dengan menggunakan dana dari APBN dan APBD Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalimantan Selatan serta total dana sebesar Rp174,5 miliar. Kemudian Jembatan Barito diresmikan pertama kali pada tanggal 24 April 1997.

Objek Wisata

Ada beberapa hal yang bisa dinikmati jika berkunjung ke Jembatan Barito. Di bagian utara Jembatan Barito terdapat rumah khas Banjar yaitu rumah Bubungan Tinggi yang dilengkapi dengan lambang daerah. Ada Banjarmasin, Banjar, dan Barito Kuala. Namun pemangan ini tak terlalu nampak karena tertutupi oleh tumbuhan di sekitarnya.

Pemandangan sungai yang luas pun cukup menarik minat bagi pengunjung yang berasal dari luar Kalimantan. Apa lagi bagi mereka yang belum pernah melihat orang yang berpergian dengan transportasi air, hal ini pastilah unik.

Banyak orang berkunjung ke jembatan ini. Beberapa diantaranya adalah para muda-mudi yang mencari mencari udara segar atau menjadikannya sebagai tempat kencan. Ada juga orang yang hobi fotografi yang datang untuk sekadar mengabadikan pemandangan sungai dan aktifitas perairan lainnya. Barangkali tempat ini juga dijadikan objek wisata bagi beberapa keluarga.

Selain itu, tepat di bawah Jembatan Barito, terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Bakut. Karena itu, segelintir orang juga menyebut Jembatan Barito sebagai Jembatan Pulau Bakut.

Tepat di bawah Jembatan Barito ternyata ada lagi sebuah jembatan kecil yang diperuntukkan bagi para pejalan kaki. Jadi pengunjung bisa langsung melihat ke tengah-tengah sungai tanpa harus berhenti di pinggir jalan. Dari kejauhan pun tampak pemandangan pegunungan yang hijau.

Sebagian wisatawan yang datang bahkan mengatakan bahwa struktur Jembatan Barito mirip dengan Jembatan Harbour Bridge. Dengan itu warga setempat menjadi bangga sendiri dan masyarakat menganggap Jembatan Barito sebagai landmark kota Marabahan.

Satu hal lagi yang mendukung di Jembatan Barito adalah tidak adanya pemukiman di pinggiran sungai. Karena kebanyakan sungai di daerah Kalimantan Selatan selalu penuh dengan pemukiman, maka hutan mangrove di sekitar sungai Barito menjadi nilai tersendiri. Dengan adanya hutan tersebut membuat pemantangan tampak lebih alami dan natural. Aktifitas sungai hanya ada kapal-kapal yang lewat saja.

Akses dan Rute

Dari pusat kota Banjarmasin, Jembatan Barito menempuh jarak sekitar 15 Km dan memerlukan waktu lebih kurang 45 menit. Jadi, akan menempuh jarak sekitar 50 Km jika dari arah kota Marabahan, yang merupakan ibukota Kabupaten Barito Kuala.

Untuk kemudahan fasilitas, tempat ini hanya menyediakan tempat parkir di bagian bawah jembatan. Tetapi, juga ada taman kecil di sekitarnya yang bisa dijadikan tempat untuk ajang foto bersama. Jika pengunjunga haus atau lapar, maka boleh mencoba makanan atau minuman yang dijual para pedangang di sekitar jembatan. Beberapa yang tersedia seperti es kelapa muda dengan harga standar juga cemilan-cemilan kecil serta minuman lainnya. Jadi tempat wisata ini tak akan menguras kantong pengunjung.

Di pinggiran sungai Barito juga terdapat siring yang terletak tepat di depan rumah dinas Bupati. Lokasi ini sangat strategis dan mudah untuk dicapai melalui jalur darat dan air. Wisatawan dan pengunjung dapat menikmati senja hari di tempat ini.

Untuk menikmati hal lain, sayangnya wisatawan atau pengunjung harus pergi lebih jauh karena tempat wisata Jembatan Barito tidak menyediakan fasilitas lain untuk dinikmati.

Biaya Kunjungan

Untuk masuk ke Jembatan Barito tidak di pungut biaya apa pun atau gratis. Pengunjung hanya akan membayar biaya parkir dengan tarif sekitar Rp 3.000 sampai Rp 5.000 jika membawa alat trasportasi seperti sepeda motor dan mobil.

Posted in: Pariwisata
Be the first person to like this.